tag:blogger.com,1999:blog-30601044291499364472024-03-13T12:54:27.470-07:00World Of LaRa"Successful it's start from the courage to step on the lowest point"Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.comBlogger208125tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-50786979094849809522023-12-09T18:28:00.001-08:002023-12-09T18:28:03.088-08:00Tahun Politik telah tiba. Stop Saling Hujat<div>Tahun Politik... 🫣 Banyak yg latah buat jokes aneh2 merendahkan kubu lain</div><div>.</div><div>Banyak manusia memperlihatkan secara terbuka bagaimana etika dan moralnya lewat postingannya, jejak digital itu jahat looh kalau TDK digunakan dengan bijak</div><div>.</div><div>Jadi manusia, bijakLah, buat diri berrmoral. Jangan ikutan latah seperti manusia tak bermoral disana yang suka menyudutkan pilihan orang lain. Siapapun pilihanmu, Saling Menghargai pendapat dalam berpolitik itu lebih terhormat, biar setelah pesta politik selesai, tetap berpegangan tangan sesama saudara atau kerabat. </div><div>.</div><div>Jangan buat postingan atau gerakan yang memecah belah, krn kalau kalah yang Qt dukung nanti yek, Qt sendirijie itu yg malu </div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-65012418629746315352023-06-09T00:04:00.001-07:002023-06-09T00:04:46.310-07:00Dari Kota Daeng ke Kota Santri<div>Dari Kota Daeng ke Kota Santri</div><div>.</div><div>Perjalanan panjang dari Kota Makassar Kami lewati dengan 2 jenis transportasi, yakni darat dan udara. Berangkat dari jam 8 pagi WITA menuju bandara dengan harapan penerbangan ontime di 8.59, ternyata delay kurang lebih sejam</div><div>.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhp0njjWuIQWJ-GKUBRDqDr8iuOKlIVbfVuPmra78-5w-jgTw7DM6YiW64HkR9zOrAUCEGAOh0G-u6io8bD5QqkW6eV-9Ovo9dAVhNDB4cuc1jU9gm1j2c-YIhxiS7dRO2abHaKiVci43VC3EWgpP43rKEC-hY6aJn5FsprvWV8KtORqdXHQobs4fer" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhp0njjWuIQWJ-GKUBRDqDr8iuOKlIVbfVuPmra78-5w-jgTw7DM6YiW64HkR9zOrAUCEGAOh0G-u6io8bD5QqkW6eV-9Ovo9dAVhNDB4cuc1jU9gm1j2c-YIhxiS7dRO2abHaKiVci43VC3EWgpP43rKEC-hY6aJn5FsprvWV8KtORqdXHQobs4fer" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Kali pertama naik @superairjet harus kecewa karena delay. Tp gpplah, mungkin ada alasan tersendiri sehingga delay, Alhamdulillah bisa tiba di Jakarta dengan selamat. Btw, kostum petugasnya saya suka deh. </div><div>Dijemput Kang Taba, dan sempat singgah sebentar di rest area untuk makan siang. Nasi campurnya enak sih, atau apa mungkin karena saya lapar sekali yah? Haha</div><div>.</div><div>Nyampe Sukabumi langsung Gasss ke lokasi Monev, abis itu baru istrahat. Kami nginap di Horison Hotel Sukabumi @horison_sukabumi. Semalam disini, kamarnya bagus tapi lumayan krik krik karena agak terganggu dengan suara entah itu kursi atau meja didorong dilantai atas. Atau apa mungkin cuma saya yang mendengarkan???? Weeeew</div><div>.</div><div>Menu sarapan enak, ada kolam renang juga tetapi GG renang karena gerimis dan memang GG bawa baju renang juga sih, masa renang pake daster kan yah? haha</div><div>.</div><div>Jam 10 pagi langsung check out bareng Tim dan lanjut kerjaaaaa... Menuju lokasi Kunjungan II. Setelah semua data dan informasi yang Kami perlukan lmsudah cukup, let's goooo. Balik ke Jakarta biar tidak buru - buru ngejar penerbangan kembali besoknya. </div><div>.</div><div>Nah, malam kedua nginap di Fave Melawai yang restonya itu di @kopioey_melawai dong. Hemmm... Resto Kopi Oey punya cerita tersendiri pada perjalanan karir saya sebelumnya. Meski disayangkan yang di Makassar dulu itu sudah tutup tapi Kami yang pernah menjadi bagiannya selanya tidak akan pernah lupa.</div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-3932902346014692612022-08-27T18:47:00.001-07:002022-08-27T18:47:53.127-07:00Sakitnya Anak, Kuatnya Orang Tua<div>Hari yang InsyaAllah akan banyak hikmahnya</div><div>. </div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-sWGepMiukkU/YwrJRorpZjI/AAAAAAAAAkk/B1f8BTkNJvYn9C8uPy7BhhShhqtmdjTKgCNcBGAsYHQ/s1600/1661651262499618-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-sWGepMiukkU/YwrJRorpZjI/AAAAAAAAAkk/B1f8BTkNJvYn9C8uPy7BhhShhqtmdjTKgCNcBGAsYHQ/s1600/1661651262499618-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-ccAE27fODTc/YwrJPyHvzpI/AAAAAAAAAkg/2HwyA_5CSfMsOPv4M3iZgEKJynRdEJzzgCNcBGAsYHQ/s1600/1661651257791693-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-ccAE27fODTc/YwrJPyHvzpI/AAAAAAAAAkg/2HwyA_5CSfMsOPv4M3iZgEKJynRdEJzzgCNcBGAsYHQ/s1600/1661651257791693-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Sejak awal pertengahan Agustus, KK selalu demam tinggi setiap senja tapi demamnya turun setiap hari menjelang pagi, disini sy mulai kurang tidur. </div><div>.</div><div>Meski KK sempat tidak masuk kesekolah tp perlahan kelihatan membaik dengan obat penurun demam. Seperti biasa tetap beraktifitas, sy ke kantor dengan adek, kk ke sekolah sama tante kecilnya diantar Tukang Bentornga.</div><div>.</div><div>Begitu seterusnya sampai akhirnya saya harus keluar kota sama adek, KK terpaksa harus saya bawa ke neneknya dan tante kecilnya di rumah sama adek ke 2.</div><div>.</div><div>Ditempat tugas saya yang kena radang tenggorokan dan demam menggigil, saya atasi dengan PCR alhamdulillah lumayan, pulangnya sy kembali singgah ambil KK di rumah neneknya, malamnya saya kembali demam tinggi sampai pagi namun tetap pantau si kk krn badannya juga hangat, akhirnya sy minta dibelikan obat 2 jenis untuk diri biar bs fit jaga mereka semua. Alhamdulillah sy membaik meski masih migrain dan perasaan melayang2 krn kurang tidur krn besoknya KK kembali demam tinggi saat plg dari kantor. </div><div>. </div><div>Akhirnya sy bawa ke dokter paginya di IGD krn tdk bisa bawa malam karena adek tdk ada yg jaga di rumah. Dokternya bilang anaknya sehat, aktiv dan tidak demam. Sy bilang minta tolong dibil darahnya di tes krn selalu demam tiap masuk sore. Akhirnya diambil lah darahnya, disini sy ke IGD sambil gendong adek krn tdk ada yang jaga dan tante kecilnya juga sekolah. </div><div>. </div><div>Lama menunggu hasil tes keluar, leukosit KK tinggi sekali, dokter langsung minta KK rawat inap karena katanya gejala tifoid, lega dan panik campur aduk, lega krn KK bisa ditangani oleh ahlinya, dan panik krn adek tdk ada yg bisa jaga kalau saya tinggal dampingi Kk sementara aturannya tidak boleh membawa anak sehat dibawah 12 tahun ke ruang pasien, sedih, pengen nangis iya tp sy berfikir kesedihan hanya akan membuat sy lemah, kalau saya lemah anak2 saya bagaimana. Yakin pasti kuat! </div><div><br></div><div>Setelah berembuk via tlp dengan papanya akhirnya Neneknya bersedia mendampingi di RS setelah izin tidak mengajar di sekolah dan saya yang stay di rumah dan bolak balik bawa kebutuhan, tentunya setelah menjaga semalaman bareng adeknya (terpaksa bawa bayi ke ruang perawatan yg ada anak diare 2 orang juga didalamnya) karena neneknya baru bisa menggantikan saat ba'da isya. Diwaktu ini, tante kecilnya tetap tinggal di rumah, toh sudah kelas 5 juga jadi sudah bisa ditinggal sendiri asal tidak bermalam</div><div><br></div><div>Setelah neneknya datang, saya pulang ke rumah dengan perasaan tidak karuan berasa mau tumbang, bener saja mingrain, asam lambung semua naik. Sabar sabar... Tetap menguatkan diri krn msh ada adek juga butuh perhatian dan ASI</div><div><br></div><div>Paginya saya belum juga membaik, akhirnya sy ke dokter juga, ternyata tensi saya 90/60, dokter memberi saya 3 jenis obat. Minum bbrp kali, alhamdulillah membaik. Sy pasti kuat! </div><div>.</div><div>Sy akhirnya minta cuti dari kantor karena kurang sehat dan kk juga masih butuh perhatian, meski begitu saya tetap bolak balik ke rumah sakit kalau ada yang jaga adek di rumah</div><div>. </div><div>Hari ahad pagi neneknya datang dari Sinjai juga, alhamdulillah lumayan terbantu juga di rumah. Kk juga sudah bisa keluar siangnya, namun qadarullah giliran adek kena diare dan muntah-muntah. Malamnua juga demam, saya kasi PCR demamnya turun tapi diare nya tidak. Sy bawa ke klinik dikasi obat juga blm juga membaik sampai bbrp hari semakin lemes. </div><div>. </div><div>Rabu 24/8, akhirnya gantian adek yang masuk rumah sakit karena sudah dehidrasi, lemas, mata cekung dan mau tidur terus. Saya lemas lihatnya tapi harus kuat. Hari itu juga, adek di infus (kali kedua setelah bulan 2 lalu diinfus juga karena morbili dan pneumonia). Hasil tes darah, adek leukosit nya juga tergolong tinggi, diare Sampai diatas 10x sehari, untungnya kuat minum dan muntah nya juga sudah berkurang. Disini asam lambung saya kembali bereaksi yang berakibat sy juga diare akut</div><div>. </div><div>Bala bantuan? Ibu saya sudah pulang paginya karen awalnya beranggapan bahwa semua sudah sehat semua. Nenekya dari papanya juga sudah pulang sejak ahad jadi harus berjuang lagi. Bala bantuan dari gowa akhirnya datang lagi, adek ipar laki2 saya dan mama mertua kembali datang dan saya bisa fokus jaga adek di RS. </div><div><br></div><div>Cuti saya akhirnya ditambah lagi sampai melewatkan moment perpisahan 2 pimpinan yang harus pindah tugas ke satuan kerja lain. Perjalanan panjang merawat diri dan merawat mereka kali ini benar terasa, semoga Allah membalas dengan keberkahan untuk keluarga kecil Kami dan semua yang selalu siaga membantu, juga tetangga saya yang begitu perhatian. </div><div>. </div><div>Mungkin ada yang bertanya, kemana suami saya? Kenapa tidak dilibatkan? Alhamdulillah suami saya selalu mendukung dan support dr jauh karena harus berjuang juga mencari rejeki dan ridho Allah di tempat yang jauh di Papua Barat. Meski tidak dapat menemani secara fisik, alhamdulillah support nya luar biasa</div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-28061830684727774992022-02-18T20:47:00.001-08:002022-02-18T20:47:29.440-08:00Ibu, Profesi Paling MuliaLama tidak menulis di lapak ini. Saya telah nelewatkan begitu banyak waktu untuk berbagi cerita bagaimana keseharian saya menjadi seorang Istri, Ibu dan seorang abdi negara<div><br></div><div>Hari ini, saya masih berada di ruang perawatan tulip II lantai 3 salah satu rumah sakit swsta di Makassar, menatap nanar sang mujahid kecil Kami yang masih berusia 5 bulan 18 hari, tergolek tak bedaya dengan selang infus ditangan kanannya</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-tfqUttI3Loc/YhB2Xx39ITI/AAAAAAAAAfA/7iKSbtqvsvQpDwrNsUQFe4bPqhnJ1PF5wCNcBGAsYHQ/s1600/1645246037491835-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-tfqUttI3Loc/YhB2Xx39ITI/AAAAAAAAAfA/7iKSbtqvsvQpDwrNsUQFe4bPqhnJ1PF5wCNcBGAsYHQ/s1600/1645246037491835-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-XKuVAn9p24Y/YhB2VYnVSnI/AAAAAAAAAe8/tJle3WpxFuExKCWZYur1uZvNXCBUEqlZACNcBGAsYHQ/s1600/1645246031899038-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-XKuVAn9p24Y/YhB2VYnVSnI/AAAAAAAAAe8/tJle3WpxFuExKCWZYur1uZvNXCBUEqlZACNcBGAsYHQ/s1600/1645246031899038-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Hari ini hari ketiga Kami menempati ruangan ini, salah satu ikhtiar Kami agar dia segera pulih dan tersenyum kembali. Iya, dia sedang sakit, demam naik turun sejak hari ahad lalu dan terus terulang setiap 6 jam, bintik merah atau ruam memenuhi seluruh tubuh dari kepala sampai kaki</div><div><br></div><div>Setelah dirawat seadanya di rumah dan bolak balik IGD dan Klinik akhirnya Kami memutuskan untuk opname sejak hari Kamis, dan dokter fix mengatakan bahwa bayi sholeh Kami terpapar Virus Campak yang entah dari siapa di usianya yang sekarang dan seharusnya baru dapat vaksinnya nanti diusia 9 bulan</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-TVqqmNoMeSE/YhB2T71WcbI/AAAAAAAAAe4/fBrlfyTMk7gciLTegK8akXQkq8eDUaI3QCNcBGAsYHQ/s1600/1645246025886225-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-TVqqmNoMeSE/YhB2T71WcbI/AAAAAAAAAe4/fBrlfyTMk7gciLTegK8akXQkq8eDUaI3QCNcBGAsYHQ/s1600/1645246025886225-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>Yah, ini sudah menjadi ketetapan Allah, yang insyaAllah akan Kami terima dengan sabar dan tawakkal. Hati seorang Ibu mana yang tidak sakit melihat buah hatinya terbaring lemah tak berdaya, lengan di tusuk jarum kiri dan kanan untuk keperluan pengambilan sampel darah, pemasangan infus dan skin test</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-9TRpt2tzgi4/YhB2SZ2XSoI/AAAAAAAAAe0/q-7rYAYwItso1CCcG-oF0mUOLSAqLbHwwCNcBGAsYHQ/s1600/1645246019639225-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-9TRpt2tzgi4/YhB2SZ2XSoI/AAAAAAAAAe0/q-7rYAYwItso1CCcG-oF0mUOLSAqLbHwwCNcBGAsYHQ/s1600/1645246019639225-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Hari inipun lengan kanan, tempat terpasangnya infus harus dilepas dan diganti ke kaki karena lengan sudah mulai membengkak. Ya Robbi, nyerii rasanya dalam dada ini, hanya bisa menatap dengan mata berkaca - kaca melihatnya teriak setiap kali jarum dan cairan membuatnya nyeri dan tidak nyaman.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-zVAY53PZ2bg/YhB2QvAX6qI/AAAAAAAAAew/K94hcRuOUX8K7tZwG6N7tYmV4C_fLlsPACNcBGAsYHQ/s1600/1645246011125072-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-zVAY53PZ2bg/YhB2QvAX6qI/AAAAAAAAAew/K94hcRuOUX8K7tZwG6N7tYmV4C_fLlsPACNcBGAsYHQ/s1600/1645246011125072-4.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Belum lagi bibirnya yang terus memerah, berdarah dan mengering karena demam. Alat nebulizer yang berbunyi mengeluarkan uap ke hidung dan mulutnya setiap 12 jam, perih benar - benar perih melihat bayi mungil Kami harus melalui semuanya diusianya yang sekarang</div><div><br></div><div>Hasil foto Thorax kemarin menunjukkan bahwa terdapat bercak pada bagian paru atau gejala ada pneumonia. Sesak dada ini, Ingin rasanya menyalahkan diri sendiri yang setiap hari membawanya ke kantor sejak usia 3 bulan karena belum menemukan penjaga yang bisa amanah, dan sang papa pun jauh di pulau cenderawasih sana</div><div><br></div><div>Perasaan berkecamuk, menjaganya sendiri di ruangan hampa ini dengan hati dan pikiran terpecah, sang kakak di Gowa yang sementara waktu bersama sang nenek dan separuh lagi terbawa sang Papa jauh disana, selebihnya bersama mujahid kecil Kami yang masih menunggu keajaiban itu datang</div><div><br></div><div>Harapan semoga segera menjadi kenyataan, bersua bersama dan tertawa dalam keadaan sehat walafiat. Saya masih terus yakin bahwa Tuhan memberikan cobaan seperti ini karena tahu bahwa Kami sanggup bersabar, InsyaAllah hadiah Tuhan akan indah dan Manis esok</div><div><br></div><div>Sabtu, 19 Februari 2022</div><div>Rs.Malebu Husada</div><div><br></div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-15949590527912772952021-02-27T06:50:00.001-08:002021-02-27T06:50:49.561-08:00Bohong<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-_iZo9hG7W1g/YDpcRzkCifI/AAAAAAAAAX8/h1OeWXUNhwoXdGmgqvIkrS3Uz1pVywJpgCLcBGAsYHQ/s1600/1614437439645258-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-_iZo9hG7W1g/YDpcRzkCifI/AAAAAAAAAX8/h1OeWXUNhwoXdGmgqvIkrS3Uz1pVywJpgCLcBGAsYHQ/s1600/1614437439645258-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Kebohongan<div>Sebuah kata yang mungkin sebagian orang di era saat ini sudah menjadi hal biasa dan lumrah. Mungkin mereka lupa bahwa dalam agama apapun kebohongan adalah hal yang tidak baik</div><div>.</div><div>Kenapa?</div><div>Kebohongan bisa menimbulkan banyak masalah, mulai dari yang paling kecil sampai malapetaka yang besar. Ada yang berpendapat bahwa tak apa - apa asal tidak ketahuan, ada juga yang katanya bohongnya dikit doang koq. Bahkan kata "tapi boong" seolah hal biasa dan kata itu sudah meracuni anak milenial bahkan balita, Naudzubillah.</div><div>.</div><div>Sekecil apapun sebuah kebohongan, tetaplah sebuah kebongongan. Dalam lingkup kecil saja misalnya keluarga. Seorang anak yang sekali saja ketahuan berbohong oleh orang tuanya, selamanya orang tuanya akan terus mengingat hal itu. Atau contoh lain suami yang berbohong pada istri atau sebaliknya, kedepannya yang pernah dibohongi pada kesempatan berikutnya akan sulit percaya lagi.</div><div>.</div><div>Pada setiap manusia, kejujuran adalah hal yang sangat penting dan menjadi sebuah pegangan, sementara kebohongan adalahnya malapetaka. </div><div>.</div><div>Seorang pemimpin yang pernah ingkar atau berbohong kepada mereka yang dipimpinnya mau atau tidak mau, berikutnya akan diingat dan akan sulit dipercaya kembali</div><div>.</div><div>Karenanya, mari saling mengingatkan untuk terus menjaga kepercayaan setiap orang terhadap kita, yang lebih penting lagi berbohong itu hukumnya dosa, itu adalah cirk-ciri orang yang munafik dan azabnya sangatlah pedih. So, Pertimbangkan sebelum berbohong agar tidak menyakiti perasaan. selembar kertas putih bersih jika diremas, selamanya kusutnya akan sulit diluruskan, atau permukaan papan yang tertusuk paku, meski telah dicabut, bekasnya akan tetap ada.</div><div><br></div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-32042536286462210962021-02-23T06:03:00.001-08:002021-02-23T06:03:40.027-08:00Mari Belajar Ikhlas<div>Belajar Ikhlas</div><div>.</div><div>Tawakkul Karman, seorang jurnalis sekaligus politikus yang aktif memimpin perjuangan HAM terutama bagi para perempuan</div><div>.</div><div>Tahun 2005, dia ikut mendirikan kelompok Women Journalists Without Chains, yang bertujuan mempromosikan kebebasan berekspresi dan hak demokratis di Yaman</div><div>.</div><div>Dia begitu gigih memperjuangkan hak-hak dan keselamatan perempuan hingga akhirnya ia meraih penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2011 diusianya yang ke 32 tahun. </div><div>.</div><div>Hadiah uang dari penghargaan itu sebesar US$ 500 ribu (Rp 7,5 miliar) yang kemudian dia sumbangkan untuk warga terluka dan keluarga yang terbunuh dalam pemberontakan yang terkait dengan Arab Spring.</div><div>_____________________________________</div><div>Niat dari awal berjuang untuk kemanusiaan dengan ikhlas tetap tertanam pada dada seorang Tawakkul Karman meski kesempatan memperkaya diri sendiri itu ada. Sebuah niat mulia yang seharusnya juga dimiliki dan dipegang teguh oleh mereka diatas sana, semua pelayan masyarakaat dan semua yang diberikan tanggung jawab dan amanah yang begitu besar. </div><div>.</div><div>Sebagai pelayan masyarakaat pasti akan banyak kendala dan ujian. Katanya melelahkan, iya, syukurilah itu pilihan, niatkan LILLAH.</div><div>.</div><div>Mengeluh? Boleh saja, kata siapa tidak boleh? tapi jangan sampai yang dilayani mendengarkan, cukup sampaikan pada Tuhan. Janganlah karena kamu mengeluh tidak pada tempatnya atau karena kamu membentak, menyakiti hati mereka.</div><div>.</div><div>Mereka mengeluh, komplain, menyampaikan pendapat, dengarkan dengan baik dan carikan solusi, itu yang mereka harapkan.</div><div>.</div><div>Sedikit contoh kecil, bukan menggurui hanya saling mengingatkan. Jika saya khilaf, mohon juga diingatkan.</div><div>.</div><div>Era saat ini, social media baik itu FB, IG, WA story dan kawan-kawannya menjadi sumber informasi yang begitu cepat sampai. Coba hitung, berapa teman yang Kita punya di sana? Jika status keluhan tentang beratnya tugas yang kita publish ke status WA, terkoneksi ke FB, atau publish di IG story terkoneksi ke FB, coba hitung berapa banyak mata yang melihat dan membacanya? Adakah kira2 diantara mereka itu adalah yang kita layani? Keluarganya, saudaranya, temannya? </div><div>.</div><div>Seharusnya kata - kata syukur yang kita panjatkan sepanjang waktu karena diberi kesempatan untuk melayani banyak orang. Itu adalah ladang - ladang pahala, tinggal kembali kediri masing - masing, apakah ingin memetik buah - buah pahala itu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-MgJhmUJCW8Q/YDULOTtcBLI/AAAAAAAAAXw/w1tjXvEYYyQlRYr5pPzfczXuPs6QZEm7gCLcBGAsYHQ/s1600/1614089015567518-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-MgJhmUJCW8Q/YDULOTtcBLI/AAAAAAAAAXw/w1tjXvEYYyQlRYr5pPzfczXuPs6QZEm7gCLcBGAsYHQ/s1600/1614089015567518-0.png" width="400">
</a>
</div>. </div><div>.</div><div>Mari belajar ikhlas dan Bijaklah bersocial media Kawan 😊🙏</div><div><br></div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-45922301522095273432020-09-29T07:13:00.001-07:002020-09-29T07:13:16.447-07:00Rindu yang Menyakitkan<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-jRpM4Ppk4Fc/X3NA-dpuszI/AAAAAAAAAUo/eajNfOhCv34uyhn_zLJqtoF8sIfiXUw8gCLcBGAsYHQ/s1600/1601388785783155-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-jRpM4Ppk4Fc/X3NA-dpuszI/AAAAAAAAAUo/eajNfOhCv34uyhn_zLJqtoF8sIfiXUw8gCLcBGAsYHQ/s1600/1601388785783155-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Jarak terbentang laksana jalan tanpa ujung<div>Sementara rindu tak juga mereda</div><div>Masih haruskah aku berharap</div><div>Mengulang setiap kenangan yang telah lalu?</div><div><br></div><div>Rasa berkecamuk, meronta ingin bercakap</div><div>Bertanya tentang kabar dan harimu</div><div>Dapatkah</div><div>Sekali saja</div><div><br></div><div>Wahai penguasa jiwa dan raga</div><div>Sampaikanlah salamku melalui angin</div><div>Ceritakan padanya tentangku</div><div>Atau tentangnya kepadaku</div><div><br></div><div>Wahai agin yang bertiup</div><div>Sampaikan kepadanya</div><div>Tentang detak jantung yang masih menggema untuknya</div><div>Tentang telinga yang masih ingin mendengar suaranya</div><div>Tentang mata yang ingin melihat sosoknya</div><div>Dan tentang bibir yang ingin mengucap namanya</div><div><br></div><div>Wahai penguasa mimpi</div><div>Izinkan aku melihatnya</div><div>Meski hanya melalui sekelebat bayangnya<br></div><div>Izinkan aku memeluknya</div><div>Meski itu hanya sesaat </div><div>Dan meski itu hanya dalam mimpi</div><div>.</div><div>.</div><div>.</div><div>.</div><div>.</div><div>Makassar, 29 September 2020</div><div>LARA</div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-84968725592000789002020-08-02T08:14:00.001-07:002020-08-02T08:16:35.122-07:00Dia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-sAel9Oyyqi0/XybYPZYSbEI/AAAAAAAAAT4/-z8IggG0-_8Fc3binFkGm6vf_RVQTRmxwCLcBGAsYHQ/s1600/1596381242186525-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-sAel9Oyyqi0/XybYPZYSbEI/AAAAAAAAAT4/-z8IggG0-_8Fc3binFkGm6vf_RVQTRmxwCLcBGAsYHQ/s1600/1596381242186525-0.png" width="400">
</a>
</div><div>Mungkin sudah tiba saatnya bercerita tentang setitik hal penting yang entah apa namanya.</div><div><br></div><div>Dia kadang datang menyerang dengan tiba - tiba, membuat dada ini sesak berkepanjangan dan sulit untuk terpejam. Sakit, nyeri, sesak, iyah semua bercampur menjadi satu menekan dan memojokkan. Konsultasi terus berlangsung, tapi solusi tetap sama tanpa kesudahan.</div><div><br></div><div>Benda ajaib berbagai bentuk, rasa dan jenis sudah bercampur dengan darah dan daging. Bahan kimia itu semakin bertumpuk dalam tubuh, mungkin menyusun formasi untuk serangan lainnya, mungkin.</div><div><br></div><div>Kulit tak lagi sebaik dahulu, sendi dan otot pun tak sekuat dahulu, bengkak dan radang disana sini, katanya sistem imun sudah lemah, semua sudah saling menyerang satu dengan lainnya, ah.. mungkin mereka sudah lelah untuk bertahan dan berjuang bersama</div><div><br></div><div>Meski rasa pesimis terus menghantui, setidaknya masih ada Tuhan Sang Maha penentu segalanya. Meski Do'a dan ikhtiar telah dilakukan, namun jika waktu itu akan segera datang siapa yang bisa menghindarinya? Bukankah itu hal yang pasti?</div><div><br></div><div>Ikhlas adalah satu cara untuk masih tetap bisa tersenyum, meski begitu getir karena sang amanah masih sangat belia untuk menerima segala konsekuensi.</div><div><br></div><div><br></div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-36842666063701806372020-06-18T17:50:00.001-07:002020-06-18T17:50:40.007-07:00Kue Apang Makanan Suku Bugis<div>Apang/Afang</div><div>.</div><div>.</div><div>Kue traditional suku Bugis dan Makassar yang satu ini sangat mudah ditemui di Pasar Traditional di kampung-kampung dan dibeberapa tempat di Kota Makassar</div><div>.</div><div>Kue yang memiliki tekstur lembut dan rasa manis yang pas ini akan sangat mantap jika dipadukan dengan taburan kelapa parut setengah tua (kaluku salah2).</div><div>.</div><div>Di kampung, apang yang mantap disantap saat panas ini sering dipadukan dengan kopi atau teh hangat dipagi hari. Rasa manis dan enak (macenning na malunra') jadi penyemangat sebelum para pejuang pangan turun kesawah.</div><div>.</div><div>.</div><div>Dahulu, Apang menjadi salah satu makanan wajib dihidangkan di acara - acara suku bugis, salah satunya acara syukuran rumah baru (menre'/mattama' bola), berdampingan dengan onde2, baje', doko'2, cangkuli, dan beppa laiya 😁</div><div>.</div><div>.</div><div>Selamat Hari Jum'at, Jangan Lupa untuk selalu bersyukur 😇</div><div>.</div><div>.</div><div>.</div><div>.</div><div>.</div><div>#kuebugis</div><div>#apang</div><div>#afang</div><div>#beppa</div><div>#traditionalfood</div><div>#buginese </div><div>#buginesefood </div><div>#bugismakassar </div><div>#bugismakassartraditionalfood</div><div>#ragamkulinerindonesia</div><div>#kuliner</div><div>#culinary</div><div>#kanrejawa</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-dmxveMsTILg/XuwL3FgPg-I/AAAAAAAAATQ/4JfOTZfex0YGd15nicpDVU1GVtBkFiPbgCLcBGAsYHQ/s1600/1592527832110127-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-dmxveMsTILg/XuwL3FgPg-I/AAAAAAAAATQ/4JfOTZfex0YGd15nicpDVU1GVtBkFiPbgCLcBGAsYHQ/s1600/1592527832110127-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-61220782837668365232020-06-03T06:32:00.001-07:002020-06-03T06:32:32.398-07:00Tugas Negara di Kaltara Part 2<div>Nunukan - Pulau Sebatik</div><div>.</div><div>Tiba di Nunukan setelah menempuh perjalanan laut dengan speedboat sekitar 2 jam stengah, kami di jemput utusan dari Dinas di pelabuhan Liem Hie Jung, Nunukan</div><div>.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-x-hNIrklkWg/XtembWAh91I/AAAAAAAAASU/VnPyZn2UEb0u-JaSPJQDt2XSHhCOOcsMwCLcBGAsYHQ/s1600/1591191146185653-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-x-hNIrklkWg/XtembWAh91I/AAAAAAAAASU/VnPyZn2UEb0u-JaSPJQDt2XSHhCOOcsMwCLcBGAsYHQ/s1600/1591191146185653-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Bermalam 2 malam di salah satu hotel di Nunukan dan telah menyelesaikan agenda wajib kami di Nunukan, saatnya bersiap ke agenda wajib berikutnya di Pulau Sebatik</div><div>.</div><div>Perjalanan ke Sebatik bisa di tempuh dengan menggunakan speedboat kapasitas 6 orang. Karena rombongan kami lebih dari 6 orang, jadilah kami memilih perahu panjang yang kapasitas penumpangnya bisa lebih banyak</div><div>.</div><div>Berbeda dengan perjalanan dari Tarakan, perjalanan ke Sebatik ini lebih singkat, hanya sekitar 15 menit dengan biaya carter perahu 300rb PP</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-ZtsbAT2Kavs/Xtemabu-b-I/AAAAAAAAASQ/AS6Tm3rnClskCqAzQjgpRrxH6hglHuH3QCLcBGAsYHQ/s1600/1591191142129422-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-ZtsbAT2Kavs/Xtemabu-b-I/AAAAAAAAASQ/AS6Tm3rnClskCqAzQjgpRrxH6hglHuH3QCLcBGAsYHQ/s1600/1591191142129422-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>.</div><div>Tiba di Sebatik Barat, tepatnya di Desa Bambangan, kami melanjutkan perjalanan menuju Sebatik Timur, tepatnya di Desa Sei Nyamuk atau Sungai Nyamuk</div><div>.</div><div>Menempuh perjalanan kurang lebih 40 menit, naik turun gunung, jalan berliku, menukik. Di sepanjang jalan disuguhi pemanadangan pohon kepala sawit, pisang, kakao dan negara tetangga. Tak jarang kami menemukan jalanan yang rusak atau longsor separuhnya.</div><div>.</div><div>Oia, di sepanjang jalan, kami temui beberapa pos TNI yang bertugas menjaga perbatasan, karena Pulau sebatik adalah pulau 2 negara, separuh pulau masuk wilayah Indonesia, dan separuhnya lagi masuk wilayah malaysia. Maka hal biasa kita jumpai tumpukan barang - barang dari Malaysia yang siap menyeberang di Wilayah ini.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-TRPwcFHJubU/XtemZfRj4zI/AAAAAAAAASM/pgIdOVDvVQwzfGbT771AaRqeazhzOhu6QCLcBGAsYHQ/s1600/1591191137847115-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-TRPwcFHJubU/XtemZfRj4zI/AAAAAAAAASM/pgIdOVDvVQwzfGbT771AaRqeazhzOhu6QCLcBGAsYHQ/s1600/1591191137847115-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>.</div><div>Banyak juga toko yang menjual barang impor dan barang indonesia yang menerima dua jenis mata uang, yakni ringgit dan rupiah.</div><div>.</div><div>Oia, salah satu hal yang keren adalah, di Pulau Sebatik, mayoritas penduduknya adalah suku bugis. Sebagai orang bugis, masuk ke wilayah ini berasa pulang kampung yah, karena bahasa yang digunakan bahasa bugis hanya saja ada tambahan "Lah" "Bah" di akhir kata. Hehe</div><div>.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-iNTIxpUSmuk/XtemYX33IbI/AAAAAAAAASI/ylNafFo_ePstnqfm5tUfxu6QHY27GivywCLcBGAsYHQ/s1600/1591191133143222-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-iNTIxpUSmuk/XtemYX33IbI/AAAAAAAAASI/ylNafFo_ePstnqfm5tUfxu6QHY27GivywCLcBGAsYHQ/s1600/1591191133143222-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Khusus di Sebatik Utara, disana ada Kampung di Desa Lapri, yang diberi nama Kampung Sinjai, karena penghuninya adalah orang dari Sinjai, hanya saja, sayang waktu tidak memungkinkan untuk berkunjung ke sana, tapi alhamdulillah sempat berjumpa dengan tante dan sepupu di lokasi kegiatan kami</div><div>.</div><div>#sebatik</div><div>#perempuanbugis</div><div>#desalapri</div><div>#nunukan</div><div>#kaltara</div><div>#tugasnegara </div><div>#perjalanan @ Pulau Sebatik</div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-10508320555839049702020-06-03T06:26:00.001-07:002020-06-03T06:26:03.078-07:00Tugas Negara di Kaltara Part 1<div>Tarakan - Nunukan</div><div>.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-JGVX1lQ6sWo/Xtek6OPzzQI/AAAAAAAAAR0/qCSdPOI0ixoj-Thhg5rN_WbgPeDrBNPiwCLcBGAsYHQ/s1600/1591190748525406-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-JGVX1lQ6sWo/Xtek6OPzzQI/AAAAAAAAAR0/qCSdPOI0ixoj-Thhg5rN_WbgPeDrBNPiwCLcBGAsYHQ/s1600/1591190748525406-0.png" width="400">
</a>
</div></div><div>Perjalanan Kali ini tidak seperti biasanya, jika kebanyakan lokasi tujuan Tugas Negara sebelumnya adalah pulau jawa, kali ini diberi tugas ke salah satu pulau ter luar Indonesia, Pulau Sebatik</div><div>.</div><div>Untuk sampai di Pulau Sebatik dari Makassar, bisa ditempuh dengan alat transportasi Udara maupun Laut.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-Bw9tZzVq0M4/Xtek206Sk0I/AAAAAAAAARw/cOgxzkwpKMAJbSotlG5XXnOmhySAn6o6ACLcBGAsYHQ/s1600/1591190736778015-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-Bw9tZzVq0M4/Xtek206Sk0I/AAAAAAAAARw/cOgxzkwpKMAJbSotlG5XXnOmhySAn6o6ACLcBGAsYHQ/s1600/1591190736778015-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>.</div><div>Untuk transportasi Udara, penerbangan dari Makassar akan ditempuh kurang lebih satu stengah jam di cuaca yang baik dan tiba di Tarakan, untuk beberapa penerbangan akan transit di Balikpapan.</div><div>.</div><div>Jika ingin penerbangan langsung ke Tarakan dari Makassar, saat ini tersedia hanya pesawat berlambang singa terbang di pukul 9 pagi, selain itu, harus transit.</div><div>.</div><div>Tiba di Bandara Juwata, Tarakan segera menuju ke Pelabuhan penyeberangan. Sebenarnya untuk sampai di Nunukan, dulunya bisa menggunakan pesawat perintis masih dengan bendera yang sama dengan pesawat sebelumnya yang berlambang singa, hanya saja, karena pesawat dari makassar memiliki selisih waktu mendarat dan waktu terbang peswat perintis tersebut ke Nunukan, dan itu sangat mepet, jadinya alternatif lain adalah naik transportasi laut (speedboat, dkk)</div><div>.</div><div>Nah, jika tidak memiliki kenalan atau keluarga yang bisa mengantar dari bandara ke pelabuhan Tengkayu, bisa menggunakan taxi bandara. Biaya dari bandara Juwata, Tarakan ke pelabuhan Tengkayu sebesar 75 ribu rupiah untuk sekali jalan.</div><div>.</div><div>Sesampai di pelabuhan, setiap kendaraan roda empat harus membayar karcis masuk pelabuhan sebesar 3 ribu rupiah</div><div>.</div><div>Nah, saat sampai di pelabuhan, segeralah cari loket pembeliah tiket di dekat pintu masuk ruang tunggu. Nah, karena kami tiba di pukul 11 siang lewat sekian, jadilah kami memesan 3 tiket speedboat DC-10 untuk pukul 12 menuju Nunukan. Harga tiket per orang sebesar 230 ribu rupiah</div><div>.</div><div>Setelah menunggu sekian menit, tibalah saatnya antri saat petugas sudah memanggil - manggil, ..."Nunukan...Tanjung Selor", segera bersiap menuju pintu keluar</div><div>.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-ozjKOETfoGU/Xtekz_fS7PI/AAAAAAAAARs/2EH43BeYjBI4rJqSsAhT5NFSfGWo5gWWACLcBGAsYHQ/s1600/1591190732127545-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-ozjKOETfoGU/Xtekz_fS7PI/AAAAAAAAARs/2EH43BeYjBI4rJqSsAhT5NFSfGWo5gWWACLcBGAsYHQ/s1600/1591190732127545-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Jangan kira langsung naik ke speedboat yak, untuk sampai di tempat merapatnya speedboat, kita harus naik bus yang memang khusus disediakan dinas perhubungan. Bus ini menghubungkan penumpang dari ruang tunggu ke pelabuhan speadboat</div><div>#tugasnegara</div><div>#tarakan</div><div>#nunukan</div><div>#sebatik</div><div>#kaltara</div><div>#kalimantan @ Tarakan, Kalimantan Timur, Indonesia</div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-42152079869806704782020-05-30T07:56:00.001-07:002020-05-30T07:56:28.032-07:00Marketing Langit ala GENQ<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-0qg8lHr12YM/XtJ0GaHGeZI/AAAAAAAAARQ/3VTqGirwGJsPElblI7ro_rRg87N_iGIawCLcBGAsYHQ/s1600/1590850563060681-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-0qg8lHr12YM/XtJ0GaHGeZI/AAAAAAAAARQ/3VTqGirwGJsPElblI7ro_rRg87N_iGIawCLcBGAsYHQ/s1600/1590850563060681-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Disaat kita memikirkan sesuatu keinginan yang luar biasa yang tidak mungkin bisa kita raih, satu-satunya tempat kita berharap hanya pada Allah SWT. Bagaimana caranya? Dengan menggedor pintu langit. Bagaimana menggedor pintu langit? Ya tentu saja dengan berdoa. Cukup itu saja? Tentu saja tidak donk. Selain kitaberdoa dan berusaha, Kita juga harus melakukan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya jika ingin marketing langit kita berhasil.<div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-4e9bR3f1fHs/XtJ0AF3NIGI/AAAAAAAAARM/PtXCijdd-zkFQSb-nWTtnykrbI-vRpm7wCLcBGAsYHQ/s1600/1590850552709193-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-4e9bR3f1fHs/XtJ0AF3NIGI/AAAAAAAAARM/PtXCijdd-zkFQSb-nWTtnykrbI-vRpm7wCLcBGAsYHQ/s1600/1590850552709193-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><div>*"SEBELUM ANDA MENJALANKAN STRATEGI MARKETING BUMI, ANDA JALANKAN DULU STRATEGI MARKETING LANGIT"*</div><div><br></div><div>Karena sebaik apapun rencana anda tidak akan bakal terwujud jika Allah Ta'ala tidak meridhoi.</div><div><br></div><div>*"DALAM HAL APAPUN BIASAKAN MENGGUNAKAN PRINSIP : ALLAH DULU, ALLAH LAGI, DAN ALLAH TERUS"*</div></div><div><br></div><div>marketing langit adalah usaha-usaha yang kita lakukan selain dengan ilmu-ilmu dunia (ilmu marketing, ilmu closing, dll). Tetapi bukan berarti ilmu marketing, ilmu closing itu ga ada berguna, itu perlu juga loh. Biar makin lengkap, sempurna. Tapi saya ingin menguatkan bahwa kalau sudah dikehendaki Allah, maka Allah akan berikan jalan. Kita bahas satu persatu ya<br></div><div><br></div><div><div>1. NIAT, RESTU DARI SUAMI/ORANG TUA</div><div>Teman2 disini niatnya apa ikut join di tigaraksa?</div><div><br></div><div>Kalo saya niatnya ingin sedekah lebih banyak dari biasanya dengan penghasilan sendiri. Ingin lebih sering bersedekah untuk Alm ayah saya. Ingin bisa memberi lebih untuk ibu saya, membahagiakannya selain dari uang suami. Biar punya tabungan jika suatu saat roda berputar.</div><div>Pastinya ingin menebar kebaikan pada semua.</div></div><div><br></div><div><div>2. SEDEKAH</div><div>Teman-teman..</div><div>Nunggu kaya dulu baru sedekah atau sedekah dulu biar kaya??</div><div>Nunggu mampu baru sedekah atau sedekah dulu baru dimampukan??</div><div><br></div><div>Ingat, orang kaya itu belom tentu mampu. Bisa jadi dia kaya tapi banyak cicilan atau ada pinjaman atau bahkan ada yang takut uangnya habis.</div><div><br></div><div>Jangan takut miskin karena bersedekah.</div><div>Teman-teman, uang itu jangan dikumpulin, lebih baik di putar lagi untuk ibadah. Nabung untuk akhirat. Ada berfikiran, duuuh saya kan belom kaya, saya belom mampu, buat makan aja susah, mau sedekah pula. Ini salah satu curhatan temen saya.</div></div><div><br></div><div><div>Stop berfikiran seperti itu. Sedekah itu ga mesti banyak mak, gpp sedikit, gpp 1000, 2000 atau 500 rupiah pun, asal kita ikhlas dan sering in shaa Allah ada balasan dari Allah, berupa pahala dan mungkin bisa Allah balas dengan uang juga. Saya sudah merasakan banget seperti itu, setiap suami abis kluarkan uang untuk beli produk edukasi di TIRA, ada aja beberapa hari setelahnya rezeki datang dengan jumlah berkali lipat dari harga produk tadi.</div><div><br></div><div>Saya juga rasakan, Setiap abis sedekah, ada aja yang nanya produk TIRA, walopun ada yang nyantol ada yang engga, Cuma nanya2 aja. Ya gpp, anggap sedekah informasi. Jangan pernah marah dan kesel, jangan baper, biar saja, mungkin belum rezeki. Jangan lupa berdoa minta sama Allah dikasih ganti orderan cash bertubi-tubi.</div></div><div><br></div><div>Percayalah, Hitungan matematika manusia berbeda dengan matematika Allah. Matematika Allah itu sungguh luar biasa. Berhusnudzon pada rezki Allah itu wajib. In shaa Dia yang cukupkan.<br></div><div><div>Ingin dapat rezeki kaget dari Allah? Coba beri sedekah tak terduga.</div><div><br></div><div>Maksudnya tidak direncanakan. Misal dijalan liat orang minta2, kasih aja seikhlasnya. Punya 1000 atau 2000 kasih aja, yang penting ikhlasnya dulu. Ga usah mikirin duuuh itu pengemis benera ga ya? Yang penting kita dengan Allah. Dan kalo si pengemis itu berbohong kan itu urusan dia dengan Allah.</div><div><br></div><div>Seperti yang dijelaskan surat At-Talaq ayat 2-3 yang artinya : Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diebrikanNya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan keperluannya.</div></div><div><br></div><div><div>3. 😊 IBADAH TEPAT WAKTU</div><div>Mak, masih suka nunda2 sholat? Azan berkumandang masih males2an. Yuk perbaiki diri, begitu denger azan, berdiri, wudhu. Biar bisa sholat di awal waktu. Biar bisa lakuin qobliyah dan ba’diyah.</div></div><div><br></div><div><div>4. DHUHA</div><div>Teman-teman kalo dhuha lakuin berapa rakaat?</div><div>Nah, dhuha itu min 2 rakaat, max 12 rakaat. Tapi dari yang saya tau, sholat dhuha yang dianjurkan adalah 4 rakaat, Karena hukumnya sunnah muakad, coba nanti temen2 yang sering pengajian boleh ditanyain bagian ini ya ke ustadz atau ustadzah nya.</div></div><div><br></div><div><div>5. TAHAJUD</div><div>Teman-teman biasanya tahajud jam berapa?</div><div><br></div><div>Dari yang saya tau tahajud yang baik itu disepertiga malam. Baiknya jam 3.30 saja, setelah tahajud jangan lupa baca Alquran, sampe menjelang subuh. Biar ga bablas sholat subuhnya, jadi bisa diawal waktu.</div></div><div><br></div><div><div>6. PUASA SUNNAH</div><div>Naaah, kalo ini sih saya udah terbiasa sejak masih gadis mak, suka puasa senin kamis, selain bikin tubuh sehat, puasa senin kamis ini adalah puasa yang paling sering dilakukan Rasulullah. Sependek yang saya tau juga rutin puasa senin kamis bisa buat doa cepat terkabul. Detailnya bisa Tanya ke ustadz/ustadzah ya, ilmu saya belum sampe hehe</div></div><div><br></div><div><div>7. PERLUAS SILATURAHMI</div><div>Silaturahmi membuka pintu rezeki. Koq bisa?</div><div>Semua atas kuasa dan janji Allah. Dimana setiap manusia yang selalu menjalin silaturrahmi antar sesama umat manusia, maka in shaa Allah ia akan dipermudah dalam segala urusan termasuk dalam memperoleh rezeki. Jadi jangan membenci, jangan memusuhi. Karena apa?? Allah telah menciptakan umat Nya bermacam sifat, boleh jadi kamu membenci sifat orang lain, tapi dimata Allah kamu belum tentu lebih baik daripada orang yang kamu benci. Ingat, membenci/memusuhi artinya kamu memutus silaturhami, dan bisa menghambat proses marketing langitmu.</div></div><div><br></div><div><div>8. ZAKAT, jika syarat sudah terpenuhi</div><div>Kalo ini sih sesuai jumlah penghasilan ya. Detailnya bisa ditanyain sama ustadz atau ustadzah nya masing2. Saya ga berani ngitungin takut salah itung. Karena kemarin juga dihitungin. Hehe</div></div><div><br></div><div><div>9. JAUHI / TINGGALKAN RIBA</div><div>Naaah ini nih yang dibenci Allah. Dan menurut saya ini poin sangat penting.</div><div>Curcol dikit yak..</div></div><div><br></div><div>Jadiii intinya saran saya jauhi riba, agar segala urusan dimudahkan Allah. Apalagi di dalam Alquran sudah dijelaskan tentang riba ini, tapi masih banyaknya manusia yang memungkiri ketetapan Allah, sudah jelas haram masih saja suka mencari dalil-dalil pembenaran tentang boleh cicilan dan sebagainya. Termasuk dulu saya begitu, saat masih kerja di bank, sudah tau gajinya mengandung riba masih dikerjakan. Alhamdulillah sekarang sudah tidak lagi, sejak memutuskan resign. 😊<br></div><div><br></div><div>Namun ada juga manusia yang melakukan bisnis/usaha tanpa marketing langit, jarang ibadah tapi rezki lancar dan harta melimpah, jago ilmu marketing dunia dan ilmu closing. Maka berhati-hatilah bisa jadi ini adalah istidraj baginya, bukan karamah, secara berangsur Allah menariknya dalam kebinasaan. Naudzubillahimindzalik.<br></div><div><br></div><div>Kita sekarang juga sudah berada di akhir zaman, mari perbaiki diri menjadi lebih baik. Melakukan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya agar, proses marketing langit kita dimudahkan dan dilancarka Alla SWt. Amin.😇<br></div><div><br></div><div>Alhamdulillah demikian sharingnya ya mak semoga bermanfaat🤗<br></div><div><br></div><div><div>☝️silahkan dibaca ya mak</div><div>Semoga bermanfaat buat qt semua 🤲😇aamiin</div></div><div><br></div><div>INGAT! : DALAM HAL APAPUN BIASAKAN MENGGUNAKAN PRINSIP : ALLAH DULU, ALLAH LAGI, DAN ALLAH TERUS<br></div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-64177357947616338912020-05-22T12:51:00.000-07:002020-05-22T12:51:05.700-07:00Malam Sahur Terakhir Ramadhan 2020Assalamu alaykum warohmatullah<div>.</div><div>Lama tak berkunjung ke lapak ini, membuat tangan begitu kaku untuk memulai</div><div>.</div><div>Hari ini, di penghujung Ramadhan 2020, kembali kurangkai kata demi kata hingga menjadi untaian kalimat</div><div>.</div><div>Sahur terakhir ramadhan ini banyak yang berbeda dari sebelumnya, banyak sekali.</div><div>.</div><div>Syukur, itu pasti. Bagaimana tidak, jarak antara bulan ramadhan itu tidak dekat dan masih diberi kesempatan olehNya bertemu bulan penuh berkah ini. Dan bedanya lagi, ramadhan ini pekerjaan dilakukan di rumah.</div><div>.</div><div>Sedih, iyah. Pertama kalinya menjalani bulan ramadhan hanya berdua dengan si Gadis kecil hingga akhir, ditengah wabah korona atau Covid-19 yang menuntut banyak untuk tinggal di rumah saja.</div><div>.</div><div>Sabar, itu sudah pasti. Jutaan manusia terinveksi dan tidak sedikit pula yang meninggal, tapi yakinlan bahwa ini akan berlalu. Bukankan Tuhan telah menjanjikan bahwa setiap masalah ada solusi, setiap penyakit ada obatnya, hanya saja mungkin belum di temukan.</div><div>.</div><div>Dia akhir Ramadhan ini, saya berharap bisa bertemu kembali dengan Ramadhan tahun depan, insyaAllah. AAMIIN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-wz16BJwWNCw/XsgtJpAydPI/AAAAAAAAAQ4/KXd9UAH5aIYHh8cCF9FB24feiO2kTh5VgCLcBGAsYHQ/s1600/1590177050724208-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-wz16BJwWNCw/XsgtJpAydPI/AAAAAAAAAQ4/KXd9UAH5aIYHh8cCF9FB24feiO2kTh5VgCLcBGAsYHQ/s1600/1590177050724208-0.png" width="400">
</a>
</div></div>To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-62028802544799521992018-08-07T23:52:00.001-07:002018-08-07T23:57:17.350-07:00Andai Kalian Mengerti<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-uvZf39Pol0w/W2qQlVczGVI/AAAAAAAAABI/ikjjJ3aW9K0dTMdKpZzJvwmaeERrpTulgCLcBGAs/s1600/Andai_Perokok_Mengerti.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="1500" height="211" src="https://2.bp.blogspot.com/-uvZf39Pol0w/W2qQlVczGVI/AAAAAAAAABI/ikjjJ3aW9K0dTMdKpZzJvwmaeERrpTulgCLcBGAs/s640/Andai_Perokok_Mengerti.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="57s4j-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="57s4j-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="57s4j-0-0" style="font-family: inherit;">Bismillahirrahmanirrahim</span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="839jq-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="839jq-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="839jq-0-0" style="font-family: inherit;">Tulisan ini sengaja saya posting sebagai pengingat bahwa saya pernah sangat kesal dengan para perokok jalanan alis pengendara yang dengan seenaknya merokok dan menerbangkan puntung rokoknya ke pengendara lain disebelah atau belakangnya. Entah dia Sadar atau tidak sadar dengan hal itu namun itu sungguh membuat kesal. ingin berteriak, apa dayaku itu hanya akan menimbulkan masalah baru.</span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="fcrae-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="fcrae-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="fcrae-0-0" style="font-family: inherit;"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="eoava-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="eoava-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="eoava-0-0" style="font-family: inherit;">Saya tidak habis pikir, kenapa mereka memilih menghisap benda kecil berasap dan mematikan itu sambil berkendara. Bukankan alangkah baiknya berhenti sambil menikmatinya jika memang mereka sudah sangat ingin menghisapnya?</span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="9q5bf-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="9q5bf-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="9q5bf-0-0" style="font-family: inherit;"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="51qip-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="51qip-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="51qip-0-0" style="font-family: inherit;">Hari ini, bukan kali pertama mata saya terkena puntung benda kecil yang sangat saya benci. Sebelumnya saya sudah pernah merasakannya berkali - kali. saya mungkin lebih beruntung karena hanya puntungnya yang mengenai mata saya, tapi bagaimana jika yang terbang kearah mata saya adalah apinya?</span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="fe43i-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="fe43i-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="fe43i-0-0" style="font-family: inherit;"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="gbnl-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="gbnl-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="gbnl-0-0" style="font-family: inherit;">Meski begitu, saya dengan penuh harap para manusia yang masih merasa manusia untuk lebih mengerti orang disekitarnya, terutama para perokok. sekedar harap yang sangat ingin jadi kenyataan. Jika tidak bisa mencintai tubuh sendiri, setidaknya cobalah untuk tidak merugikan orang lain karena hobby Anda.</span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="pisr-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="pisr-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="pisr-0-0" style="font-family: inherit;"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="mvsg-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="mvsg-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="mvsg-0-0" style="font-family: inherit;">Dariku, Perempuan Bugis yang tidak bisa berteriak dan mencegatmu di tengah jalan.</span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="9c6v8-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="9c6v8-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="9c6v8-0-0" style="font-family: inherit;">Makassar, 08 Agustus 2018</span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="bil7l-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="bil7l-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="bil7l-0-0" style="font-family: inherit;"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="4ipcn" data-offset-key="29kdj-0-0" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="29kdj-0-0" style="direction: ltr; font-family: inherit; position: relative;">
<span data-offset-key="29kdj-0-0" style="font-family: inherit;">Sumber Foto : Internet & Detik.com</span></div>
</div>
<span class="fullpost">
</span></div>
To Sinjai Maccaritahttp://www.blogger.com/profile/00281291124338569390noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-7500091660251771692017-06-01T06:24:00.001-07:002017-06-01T06:24:51.065-07:00Alasan Dokter Luar Indonesia Pelit<p dir="ltr">Alasan Dokter Negara Maju "Pelit" Memberikan Obat ke Anak <br>
<br>
Belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena demam tinggi. Setelah tiga hari tak ada perbaikan aku membawanya ke huisart (dokter keluarga) kami, dr. Knol. <br>
<br>
"Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral infection." kata dokter tua itu. <br>
<br>
"Ha? Just wait and see?" batinku meradang. <br>
Ya, aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak diapa-apain. <br>
<br>
"Obat penurun panas Dok?" tanyaku lagi. <br>
"Actually that is not necessary if the fever below 40 C." <br>
<br>
Sebetulnya di rumah aku sudah memberi Malik obat penurun panas, tapi aku ingin dokter itu memberi obat lain. Sudah lama kudengar bahwa dokter disini pelit obat. Karena itu, aku membawa obat dari Indonesia. <br>
<br>
Dua hari kemudian, demam Malik tak kunjung turun dan frekuensi muntahnya bertambah. Aku kembali ke dokter. Dia tetap menyuruhku wait and see. Pemeriksaan laboratorium akan dilakukan bila panas anakku menetap hingga hari ke tujuh. <br>
<br>
"Anakku ini suka muntah-muntah juga Dok," kataku. <br>
Lalu si dokter menekan-nekan perut anakku. "Apakah dia sudah minum suatu obat?" <br>
<br>
Eh tak tahunya mendengar jawabanku, si dokter malah ngomel-ngomel, <br>
"Kenapa kamu kasih syrup Ibuprofen? Pantas saja dia muntah-muntah. Ibuprofen itu sebaiknya tidak diberikan untuk anak-anak, karena efeknya bisa mengiritasi lambung. Untuk anak-anak lebih baik beri paracetamol saja." <br>
<br>
Huuh! Walaupun dokter itu mengomel sambil tersenyum ramah, tapi aku jengkel dibuatnya. Jelek-jelek begini gue lulusan fakultas kedokteran tau! <br>
<br>
Setibanya dirumah, suamiku langsung menjadi korban kekesalanku. <br>
"Lha wong di Indonesia, dosenku aja ngasih obat penurun panas nggak pake diukur suhunya. Mau 37, 38 apa 39 derajat, tiap ke dokter dan bilang anakku sakit panas, penurun panas ya pasti dikasih. Masa dia bilang ibuprofen nggak baik buat anak!" <br>
<br>
Sewaktu praktek menjadi dokter dulu, aku lebih banyak mencontek yang dilakukan senior. Tiga bulan menjadi co-asisten di bagian anak memang membuatku kelimpungan dan belajar banyak hal, tapi secuil-secuil ilmu kudapat. Seperti orang travelling Eropa dalam dua minggu. Menclok sebentar di Paris, dua hari ke Roma. Dua hari di Amsterdam, kemudian tiga hari mengunjungi Vienna. Puas berdiam di Berlin dan Swiss, waktu habis. Tibalah saat pulang ke Indonesia. Tampaknya orang itu sudah keliling Eropa, padahal ia hanya mengunjungi ibukota utama. Banyak negara dan kota di Eropa belum disambangi. Itulah kami, pemuda-pemudi fresh graduate from the oven Fakultas Kedokteran. Malah yang kami pelajari dulu, kasusnya tak pernah kami jumpai dalam praktek sehari-hari. Berharap bisa memberikan resep cespleng, kami mengintip resep ajian senior! <br>
<br>
Setelah Malik sembuh, Lala, putri pertamaku sakit. Kuberikan obat batuk yang kubawa dari Indonesia. Batuknya tak hilang dan ingusnya masih meler. Lima hari kemudian, Lala kubawa ke huisart. <br>
<br>
"Just drink a lot," katanya ringan. <br>
<br>
"Apa nggak perlu dikasih antibiotik Dok?" tanyaku tak puas. <br>
<br>
"This is mostly a viral infection, no need for an antibiotik," jawabnya lagi. <br>
<br>
Lalu ngapain dong aku ke dokter,tiap ke dokter pulang nggak pernah dikasih obat. Paling enggak kasih vitamin keq! <br>
"Ya udah beli aja obat batuk Thyme syrop. Di toko obat juga banyak." <br>
Ternyata isi obat Thyme itu hanya ekstrak daun thyme dan madu. <br>
<br>
Saat itu aku memang belum memiliki waktu untuk berintim-intim dengan internet. Di kepalaku, cara berobat yang betul adalah seperti di Indonesia. <br>
<br>
Putriku sembuh. Sebulan kemudian sakit lagi. Batuk pilek putriku kali ini ringan, tapi hampir dua bulan sekali ia sakit. Dua bulan sekali memang lebih mendingan karena di Indonesia dulu, hampir tiap dua minggu ia sakit. <br>
"Dok anak ini koq sakit batuk pilek melulu ya?" <br>
<br>
Setelah mendengarkan dada putriku dengan stetoskop, melihat tonsilnya, dan lubang hidungnya,huisart-ku menjawab,"Nothing to worry. Just a viral infection." <br>
<br>
"Tapi Dok, dia sering banget sakit, hampir tiap sebulan atau dua bulan Dok," <br>
<br>
Dokter tua yang sebetulnya baik dan ramah itu tersenyum. "Do you know how many times normally children get sick every year?" <br>
<br>
"Twelve time in a year, researcher said," katanya sambil tersenyum lebar. "Sebetulnya kamu tak perlu ke dokter kalau penyakit anakmu tak terlalu berat," sambungnya. <br>
<br>
Aku pulang dengan perasaan malu. Barangkali si dokter benar, aku selama ini kurang belajar. <br>
<br>
Setelah aku beradaptasi dengan kehidupan di Belanda, aku berinteraksi dengan internet. Aku menemukan artikel Prof. Iwan Darmansjah, ahli obat-obatan Fakultas Kedokteran UI. <br>
"Batuk - pilek beserta demam yang terjadi 6 - 12 bulan masih wajar.observasi menunjukkan kunjungan ke dokter terjadi 2 - 3 minggu selama bertahun-tahun." <br>
<br>
"Bila ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan kesalahkaprahan penanganannya, Pertama, obat diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95% serangan batuk pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh, yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Ia juga mengurangi imunitas si anak, sehingga daya tahannya menurun. Akibatnya anak jatuh sakit setiap 2 - 3 minggu dan perlu berobat lagi. <br>
<br>
Duuh…kemana saja aku selama ini. Eh..sebetulnya..bukan salahku dong. Aku kan sudah membawa mereka ke dokter spesialis anak. Sekali lagi, mereka itu dosenku lho!. <br>
Di Belanda 'dipaksa' tak pernah mendapat antibiotik untuk penyakit khas anak-anak, kondisi anakku jauh lebih baik. Mereka jarang sakit. <br>
<br>
Aku tercenung mengingat 'pengobatan rasional'. Hey! Lalu kemana perginya ingatan itu? Jadi, apa yg kulakukan, tidak meneliti baik-baik obat yang kuberikan, sedikit-sedikit memberi obat penurun panas, sedikit-sedikit memberi antibiotik, baru sehari atau dua hari anak mengalami sakit ringan aku panik dan membawa ke dokter, sedikit-sedikit memberi vitamin. Rupanya adalah tindakan yang sama sekali tidak rasional! <br>
Sistem kesehatan Belanda menerapkan betul apa itu pengobatan rasional. <br>
<br>
Aku baru mengetahui ibuprofen memang lebih efektif menurunkan demam pada anak, sehingga banyak negara termasuk Amerika Serikat,dipakai secara luas untuk anakanak. Tetapi resiko efek sampingnya lebih besar, Belgia dan Belanda menetapkan kebijakan lain. Walaupun obat ibuprofen tersedia di apotek dan boleh digunakan usia anak diatas 6 bulan, di kedua negara ini, parasetamol tetap dinyatakan sebagai obat pilihan pertama anak demam. <br>
<br>
Jadi, bagaimana dengan para orangtua di Indonesia? Aku tak ingin berbicara terlalu jauh soal mereka-mereka yang tinggal di desa atau orang-orang yang terpinggirkan. Karena kekurangan dan ketidakmampuan,penyakit anak sehari-hari, orang desa relatif 'terlindungi' dari paparan obat-obatan yang tak perlu. Sementara kita yang tinggal di kota besar,cukup berduit,melek sekolah, internet dan pengetahuan, malah kebanyakan selalu dokter-minded dan gampang dijadikan sasaran oleh perusahaan obat dan media. Kalau pergi ke dokter lalu tak diberi obat, biasanya kita malah ngomel-ngomel, 'memaksa' agar si dokter memberikan obat. Iklan-iklan obat pun bertebaran di media, bahkan tak jarang dokter-dokter 'menjual' obat tertentu melalui media. Padahal mestinya dokter dilarang mengiklankan suatu produk obat. <br>
<br>
Dan bagaimana pula dengan teman-teman sejawatku dan dosen-dosenku yang kerap memberikan antibiotik dan obat-obatan yang tidak perlu pada pasien batuk, pilek, demam, mencret? Malah aku sendiri dulu pun melakukannya karena nyontek senior. Apakah manfaatnya lebih besar dibandingkan resikonya? Tentu saja tidak. Biaya pengobatan membengkak, anak malah gampang sakit dan terpapar obat yang tak perlu. Belum lagi bahaya besar jelas mengancam seluruh umat manusia: superbug, resitensi antibiotik! Tapi mengapa semua itu terjadi? <br>
<br>
Duuh Tuhan, aku tahu sesungguhnya Engkau tak menyukai sesuatu yang sia-sia dan tak ada manfaatnya. Namun selama ini aku telah alpa. Sebagai orangtua, bahkan aku sendiri yang mengaku lulusan fakultas kedokteran ini, telah terlena dan tak menyadari semuanya. Aku tak akan eling kalau aku tidak menyaksikan sendiri dan tidak tinggal di negeri kompeni ini. Apalagi dengan masyarakat awam, para orangtua baru yang memiliki anak-anak kecil itu. Jadi bagaimana mengurai keruwetan ini seharusnya? Memikirkannya aku seperti terperosok ke lubang raksasa hitam. Aku tak tahu, sungguh! <br>
<br>
Aku sadar. Telah terjadi kesalahan paradigma pada kebanyakan kita di Indonesia dalam menghadapi anak sakit. Disini aku sering pulang dari dokter tanpa membawa obat. Aku ke dokter biasanya 'hanya' konsultasi, memastikan diagnosa penyakit dan penanganan terbaiknya, serta meyakinkan diriku bahwa anakku baik-baik saja. <br>
<br>
Di Indonesia, ke dokter = dapat obat? <br>
Sistem kesehatan di Indonesia memang masih ruwet. Kebijakan obat nasional belum berpihak pada rakyat. Perusahaan obat bebas beraksi‘ tanpa ada peraturan dan hukum yang tegas dari pemerintah. Dokter pun bebas meresepkan obat apa saja tanpa ngeri mendapat sangsi. <br>
<br>
Lalu dimana ujung pangkal salahnya? Percuma mencari-cari ujung pangkal salahnya.Kondisi tersebut jelas tak bisa dibiarkan. Siapa yang harus memulai perubahan? Pemerintah, dokter, petugas kesehatan, perusahaan obat, tentu semua harus berubah. Namun, dalam kondisi seperti ini, mengharapkan perubahan kebijakan pemerintah dalam waktu dekat sungguh seperti pungguk merindukan bulan. Sebagai pasien kita pun tak bisa tinggal diam. Setidaknya, bila pasien 'bergerak', masalah kesehatan di Indonesia, utamanya kejadian pemakaian obat yang tidak rasional dan kesalahan medis tentu bisa diturunkan. <br>
<br>
Dikutip dari buku "Smart Patient" karya dr. Agnes Tri Harjaningrum <br>
<br>
Semoga mencerahkan ya bunda-bunda, saya dapetnya dari artikel suami.. <br>
<br>
Sumber: http://ibuhamil.com</p>
Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-14705337184715215062017-05-13T08:50:00.001-07:002017-05-13T08:50:02.790-07:00Pengalaman Kuret dan Malaikat Kecil Kesayangan ALLAH<p dir="ltr">Bismillahirrohmanirrohim</p>
<p dir="ltr">Tulisan ini Saya dedikasikan kepada dedenya #babyPutri yang sangat disayang sama alloh dan insyaAlloh jadi syafaat kami, orang tuanya di Syurganya kelak. Amiiin</p>
<p dir="ltr">Awal Tahu Kalau Hamil<br>
Bermula di suatu hari secara tidak sengaja saya merasakan ada keanehan pada bagian perut dan mengingat kalau saya memang belum menstruasi stelah menstruasi terakhir di tanggal 16 Februari, perut terasa lebih berbeda dari biasanya, dan saya beranggapan kalau mungkin saya Hamil, Alhamdulillah.</p>
<p dir="ltr">Tapi yang kontras dari pengalaman sebelumnya adalah, berat badan berbanding terbalik alias semakin menurun dan belum merasakan tanda - tanda ngidam seperti kehamilan sebelumnya. Karenanya saya beranggapan kalau saya belum boleh terlalu berharap makanya saya coba menganggap kalau mungkin cuma perasaan saya saja.</p>
<p dir="ltr">Keesokan hari kemudian, junior di departemen saya makan bakso, mendadak saya merasa tidak suka dengan aromanya, walaaaah jadinya koq hari itu berasa sama dengan pengalaman hamil sebelumya, jadilah saya sepulang dari kantor menyempatkan diri membeli 2 (dua) alat pendeteksi kehamilan lewat air seni (testpack).</p>
<p dir="ltr">Keesokan harinya di pagi hari, saya langsung mencobanya, dan hasilnya + (positif), Alhamdulillah saya hamil lagi. Karena saking senangnya, saya kemudian mengambil gambar hasilnya dan mengirimkannya kepada suami yang saat itu masih on duty di kapal (laut makassar), beliau menyambutnya dengan alhamdulillah.</p>
<p dir="ltr">USG Pertama <br>
Karena saya penasaran dengan keputusan dari dokter tentang hasilnya dan ingin melihat langsung isi rahim saya. Tepat tanggal 18 April 2017, saya memutuskan untuk melakukan USG di dokter Devi, S.Pog di Rumah sakit Grestelina, Makasar. Jadual tetap ibu dokter langganan saya ini dari hari senin - Sabtu dari jam 7 malam, tapi jika ingin masuk sebagai antrian harus mendaftar dari pagi, kecuali jika ingin kehabisan nomor antrian (full). Saya mendaftar dari jam 10 pagi dan sudah berada diantrian nomor 10.</p>
<p dir="ltr">Singkatnya, saya akhirnya datang tepat ditanggal 18 April dan hasilnya memang sudah ada janin dalam rahim saya yang menurut perkiraan hasil USG sudah berusia 5 minggu atau 1 bulan lebih. Alhamdulillah.</p>
<p dir="ltr">Menjalani Hari sebagai Ibu Hamil<br>
Karena ini sudah kehamilan kedua, saya beranggapan kalau tidak apalah keluarga tidak semua tahu tentang kehamilan saya, jadi yang tahu hanya saya, suami, teman akrab, ummi dan keluarga di sinjai serta tante dari suami yang jaga si KK Putri.</p>
<p dir="ltr">Saya menjalani hari demi hari seperti biasa namun masih menunggu waktu - waktu ngidam seperti di kehamilan sebelumnya, namun ngidam itu tidak juga kunjung menunjukkan tanda - tanda. Saya akhirnya beranggapan kalau mungkin beda anak, beda tanda kehamilannya dan kali ini memang tidak dikasi ngidam.</p>
<p dir="ltr">Kalau sebelumnya memasuki minggu ke 5, saya sudah tidak doyan dengan nasi, membenci aroma bumbu dan membeci bakso dan ikan bandeng serta malas dekat - dekat dengan nafas suami. Tidak hanya itu, apapun yang saya makan pasti keluar dengan sukses. Ternyata Allah punya rencana dibaliknya</p>
<p dir="ltr">Kecapean dan Perjalanan Jauh<br>
Semua berjalan lancar hingga diusia kehamilan 8 minggu, namum memasuki usia 9 minggu, berita duka menyeruak dikeluarga kami. Kakek kandung papa putri  yang tinggal di Desa Sengka Bontonompo berpulang pada hari kamis (27/4) yang menyebabkan seluruh keluarga berkumpul disana. Jadilah aktivitas pulang balik ke rumah do Tombolo - ke kantor - Bontonompo setiap hari selama 2 hari naik mobil, motor dan angkutan umum bermula.</p>
<p dir="ltr">Selain perjalanan yang kurang nyaman karena sepanjang jalan banyak lubang dan jalan rusak, asap rokok dan rasa capek juga jadi penyokong utama. Belum lagi sampai di kantor harus berlama - lama duduk ditambah padatnya hari sepulang dan sebelum kekantor karena mengurus si kakak Putri.</p>
<p dir="ltr">Pendarahan Pertama<br>
Pada hari jumat (7/5), jam 12 siang saat saya sedang mengerjakan laporan bulanan, tiba - tiba saya merasa ada cairan merembes. Buru - buru saya ke ketoilet dan menemui kalau itu adalah darah, saya kaget bukan main diiringi debar jantung dan rasa takut. Saya berusaha rileks, berharap bisa meredam rasa takut dan anggapan negatif.</p>
<p dir="ltr">Karena rasa takut tidak kunjung reda, saya akhirnya bercerita ke teman kerja kalau saya mengalami hal ganjil dan saya butuh pertimbangan, lanjut kerja atau ke dokter dulu atau seperti apa. Setelah mendapat masukan dari teman, akhirnya saya memutuskan untuk ke Rs. Pertiwi yang notabene jaraknya tidaklan terlalu jauh dari kantor dibanding ke Rs. Grestelina tempat dokter rutin saya berada. Memang sih, pada malam hingga pagi hari saya sempat mengalami mules berkepanjangan tapi saya kira hanya karena mules pengen buang air besar.</p>
<p dir="ltr">Sesampai di Rs.Pertiwi, saya yang ditemani rekan kerja yang sudah seperti Saudara sendiri langsung ke IGD, disana sebelum di periksa harus menunggu dokter dulu sekitar 20 menitan. Karena fasilitas USG di IGD sangat kurang akurat alias alatnya sudah terbilang kurang update. Karena saya pertama kalinya ke Rs.Pertiwi, saya merasa agak risih, selain ditangani oleh dokter laki - laki, perawat anak koas dari daerah yang baru 2 hari  juga tidak ada kain penutup untuk pasien yang setidaknya berfungsi melindungi privasi.</p>
<p dir="ltr">Selanjutnya, karena alat usg yang kurang memadai tadi di IGD, saya diarahkan ke Lantai 2 di ruang persalinan. Disana alatnya sudah lumayan hanya saja kain penutupnya yang juga tidak ada, jadilah teman saya menggunakan jaketnya untuk menutupi bagian yang terangkat karena gamis saya harus disingsingkan.</p>
<p dir="ltr">Setelah sang dokter memutar kesana - kemari alat pendeteksinya kurang lebuh 15 menit, beliau langsung berdiri dan meninggalkan saya, 2 menit kemudian beliau datang kembali bersama dokter laki - laki lainnya yang kelihatannya kebih senior. Dokter kedua itupun melakukan hal yang sama, memutar kekiri dan kekanan alat usg di perut saya.</p>
<p dir="ltr">3 menit kemudian, beliau langsung menanyakan  kesediaan saya untuk kuret. Saya kaget, takut dan sedih bukan main. Mata saya berkaca - kaca dan meminta waktu untuk berkonsultasi dengan dokter saya dan keluarga termasuk suami. Setelah pertimbangan yang matang, saya akhirnya meminta untuk pulang dan konsultasikan dengan keluarga dan Dr. Devi yang sudah menangani saya dari sejak anak pertama. Beruntung saya menggunakan kartu BPJS yang ditanggung perusahan jadi sampai saya pulang saya tidak membayar sepeserpun di RS. Pertiwi.</p>
<p dir="ltr">Pengecekan di RS. GRESTELINA<br>
Sepulang dari Rs.Pertiwi, saya kembali melanjutkan pekerjaan kantor karena harus buru laporan untuk  keperluan data Accounting. Setelah selesai,  saya tidak langsung ke rumah akan tetapi singgah ke Rs. Grestelina langsung mendaftar ke IGD untuk pengecekan lebih lanjut perihal pendarahan dan pertimbangan dokter di Rs. Pertiwi.</p>
<p dir="ltr">Setelah menunggu sambil baringan di IGD bed 8 dari jam 5 sore sampai jam 8 malam (dokter S.pog bpjs malam memang praktek mulai jam 7 malam), akhirnya saya dibawa ke ruangan dokter spesialis Obgyn (kandungan). Seperti biasa, saya ditangani oleh dr. Deviana. Setelah ditimbang berat badan dan tensi, saya kemudian di USG.</p>
<p dir="ltr">Dr. Deviana memberitahukan kalau janin dan kantongnya masih ada, kemudian ibu dokter menyarankan istrahat total sambil mengonsumsi obat penguat kandungan. Di resep, disarankan mengonsumsi 1 jenis obat minum dengan merk "plasminex" dan 1 jenis obat lainnya dimasukkan kedubur dengan merk "cygest" 5 biji, kalau tidak salah.</p>
<p dir="ltr">Setelah membayar biaya admin dan konsultasi sebesar Rp. 220.000 serta obat sebesar Rp. 201.000 saya akhirnya bersiap untuk pulang dengan dijemput suami, ipar dan anak. Kali ini,  saya memang harus membayar langsung karena saya terdaftar sebagai pasien umum karena jika menggunakan BPJS harus daftar pagi, sedangkan jika melalui IGD  harus rawat inap untuk bisa gratis bayar.</p>
<p dir="ltr">Sepulang dari rumah sakit, seharusnya saya istrahat total sesuai petunjuk dokter, tapi karena keluarga harus mengunjungi acara keluarga lagi di kampung dan saya terpaksa ikut karena di rumah juga saya sendiri dikarenakan hanya suami yang bisa bawa mobil ke kampung, daripada sendiri di rumah takut kenapa - kenapa.</p>
<p dir="ltr">Ternyata perjalanan kali ini dan kurangnya istrahat lagi, ini juga yang akhirnya harus membawa saya kemudian ke IGD Rs.Grestelina lagi pada hari Senin sore (8/5) karena pendarahan semakin bertambah disertai rasa sakit pada bagian perut bawah. Setelah melalui prosedur seperti pada hari jumat sebelumnya, akhirnya masuk ke ruangan dokter spesialis lagi, ketemu dengan dokter Deviana dan melalukan USG lagi. Dokter tidak punya pilihan lagi kali ini, saya harus melakukan curretation alias harus di kuret.</p>
<p dir="ltr">Saya tidak bisa berkata - kata lagi kali ini, lidah saya kaku dan suara saya serasa tidak mau keluar lagi. Kata dokter, Syarat untuk menjalani Kuret, harus ada pembukaan di mulut rahim. Dokter kemudian melalukan pemeriksaan dalam, hasilnya belum ada pembukaan rahim. Saya dikasi dua pilihan, mau opname atau memunggu pembukaam dirumah sambil diberikan obat pembuka jalan lahir (rahim).</p>
<p dir="ltr">Saya bingung, disisi lain saya mau semua berjalan lancar tapi disisi lain saya memikirkan putri kecil saya menunggu dirumah yang jika malam selalu mencari ASI dari Bundanya. Setelah pertimbangan, akhirnya saya memutuskan pulang dulu sambil menunggu pembukaan jalan lahir. Dokter memberikan resep 2 jenis obat yang alhamdulillah obat ini ditanggung BPJS. Merk obat pertama adalah "Bledstop" dan yang satunya lagi "Gastrul". Saya disarankan minum keduanya setiba di rumah. Kali ini saya membayar biaya konsultasi dan administrasi sebesar Rp. 300.000.</p>
<p dir="ltr">Setiba di rumah, saya langsung  menyiapkan tas yang berisi perlengkapan yang kira - kira saya butuhkan jika keadaan darurat. Barang - barang itu adalah : Sarung 4 lembar, pembalut, pakain dalam 4 lembar pakaian ganti 1 pasang, air minum, uang secukupnya dan dokumen yang kira - kira dibutuhkan. Untuk peserta BPJS, upayakan memiliki surat rujukan dari faskes I ke Rs. Agar saat darurat bisa langsung digunakan karena rujukan berlaku hingga 1- 3 bulan.</p>
<p dir="ltr">Setelah saya rasa semua sudah lengkap, saya bersiap untuk minum obat yang diberikan dokter sebelum tidur. Dasar saya yang selalu ingin tahu, saya browsing manfaat kedua obat tersebut dan efek sampingnya. Ternyata hasilnya, tidak baik untuk ibu menyusui karena dapat menyebabkan diare buat bayi yang disusui (sampai saya hamil dan keguguran saya masih memberi ASI pada baby Putri).</p>
<p dir="ltr">Alhasil, saya batal meminum obat yang diberikan dokter hingga saya ke pembaringan. Di pebaringan, saya sulit terpejam karena kontraksi yang semakin sering dan panjang diiringi pendarahan yang lambat laun semakin banyak. Akhirnya, tepat jam 12 tengah malam, saya memutuskan untuk ke rumah sakit karena pendarahan sudah tidak bisa saya atasi. Pembalut, pakaian dan 1 sarung sudah dipenuhi darah. Akibatnya saya sempat kehilangan kesadaran beberapa saat dan sempat merasakan seolah nafas terputus - putus.</p>
<p dir="ltr">Secepat kilat, sang suami telah mempersiapkan segalanya untuk berangkat ke Rumah sakit. Dengan diantar suami dan ditemani tante dari suami yang sehari - hari menjaga baby putri di rumah, kami bergegas ke IGD Rs. Grestelina lagi. Baby putri terpaksa saya tinggal di rumah dengan neneknya. Dia sedang tidur pulas saat saya bergegas ke Rs. </p>
<p dir="ltr">Di IGD, kami kembali melalui prosedur seperti sebelumnya. Pendaftaran pasien, dan lain - lain. Setelah dokter penanggungjawab IGD menghubungi dokter saya, akhirnya diputuskan saya harus di opname dan diberi obat untuk membuka mulut rahim. </p>
<p dir="ltr">Setelah dipasang infus ke lengan kiri saya, Si obat yang diresepkan sebelumnya akhirnya aplikasikan namun tidak dengan diminum  karena saya mengatakan kalau saya sedang menyusui. Akhirnya setelah proses pendaftaran selesai dan kamar sudah siap, saya dipindahkan ke ruang perawatan Cendana 321. Disanalah si obat dimasukkan langsung ke mulut rahim jadi tidak akan mempengaruhi kualitas ASI saya nantinya.</p>
<p dir="ltr">Obat yang dimasukkan hanya 1 tablet merk Gastrul saja akan tetapi dengan 1 tablet saja, efek obat yang diberikan subhanalloh. Sepanjang malam kontraksi tiada henti dan pendarahan terus berlanjut. Saya berusaha menahan semua rasa sakit yang saya alami. Rasa sakit fisik maupun batin karena harus kehilangan bayi kami. </p>
<p dir="ltr">Kira - kira pukul 3 dini hari, saya berencana buang air kecil, bukannya air kecil malah pendarahan kembali terjadi yang menyebabkan saya pusing dan terpaksa duduk untuk menghindari pendarahan semakin parah. Saya meminta tante yang menjaga untuk memanggil suami yang tidur diluar kamar dan perawat segera. Setelah si perawat datang, segera saya di tensi lagi dan rawat dan kemudian berganti sarung untuk dibaringkan kembali di tempat tidur.</p>
<p dir="ltr">Prosedur Kuret<br>
Setelah semalaman suntuk menahan sakit pada bagian perut bawah dan merasakan limpahan gumpalan darah keluar seenaknya, rasa sakit itupun perlahan sirna kala waktu subuh menyapa. Pukul 6.30, suami memberi tahu kalau dokter saya sudsh tiba dari pukul 6.15 karena ada operasi, dan saya adalah pasien antrian ke dua.</p>
<p dir="ltr">Setelah menikmati sarapan dari petugas rumah sakit yang baik hati, saya diminta persiapkan diri untuk masuk ke ruangan OK (operasi). Padahal sebenarnya sebelum operasi disarankan untuk tidak makan dan minum, akan tetapi pemberitahuan datang saat sarapan sudah hampir saya habiskan. Hehe</p>
<p dir="ltr">Masuk ke ruangan OK (operasi) yang sama sudah tidak terlalu menakutkan bagi saya karena ini sudah yang kedua kalinya setelah sebelumnya operasi Secar (SC) anak pertama. Prosedurnya sama, berganti pakaian, melepaskan perhiasan dan berbaring di pembaringan eksekusi. Perbedaannya kali ini, saya tidak lagi dibius setengan badan, akan tetapi dibius total.</p>
<p dir="ltr">Yang saya ingat adalah, saat saya dibaringkan, kaki saya disangga dengan alat khusus dan dibuat ngangkang *maaf. Kemudian bapak dokter petugas anestesi datang dari arah kepala saya membawa jarum suntik yang saya yakini berisi obat bius. Obat tersebut disuntikkan tepat di selang infus saya sebanyak dua kali. Hanya butuh kira - kira 10 detik, mendadak penglihatan saya kabur dan kemudian saya tidak ingat apa - apa.</p>
<p dir="ltr">Saya terbangun saat perawat memanggil nama saya. Ibu Ratih..... Ibu Ratih..... saya perlahan membuka mata saya, saya berusaha mengingat ruangan tempat saya berbaring. Yes, saya ingat.... saya berada diruang pemulihan yang sama dengan posisi tempat tidur yang sama dengan tahun lalu. Alhamdulilaaaah ya alloh, semua berjalan lancar. Saya menoleh kesebelah kanan dan melihat jam dinding menunjukkan angka 8.05. Itu artinya kurang lebih 30 menit saya di ruang OK.</p>
<p dir="ltr">Kalau tahun lalu saat saya selesai di operasi saya menangis karena haru ada bayi mungil disebelah saya, kali ini saya saya menangis karena sedih bayi saya harus pergi dengan cara yang tega. Saya menumpahkan segala sedih saya karena belum bisa menjaga calon bayi kedua kami. Haya butuh kurang lebih 1 jam, saya sudah digantikan pakaian oleh para perawat baik hati dan kemudian diboyong kembali ke ruang perawatan 321.</p>
<p dir="ltr">Rasa sakit yang saya rasakan sepanjang malam, setelah sadar tidak saya rasakan lagi sama sekali. Badan saya kembali seperti kembali ke keadaan semula yang tidak mengalami sakit sedikitpun. Cuma yang mejadi penanda adalah, masih adanya sisa darah yang terus keluar layaknya datang bulan.</p>
<p dir="ltr">Dokter memberitahu kalau jika sudah ingin pulang, sore hari juga sudah pulang. Alhamdulillah. Dokter memberikan dua jenis obat lagi untuk pemulihan. Satu obat berfungsi sebagai anti biotik "Cefadroxil" dan satu obat lainnya berfungsi untuk menghentikan pendarahan "Asamnex 500".</p>
<p dir="ltr">Penbayaran untuk obat - obatan, cairan infus 2 botol, dokter dan perawat, rawat inap dan prosedur pelaksanaan Kuret, semua ditanggung BPJS Full alias saya tidak membayar seperpun. Terima kasih BPJS, terima kasih Ibu Dokter Devi, terima kasih para perawat dan terima kasih RS.Grestelina. Hingga tulisan ini saya terbitkan, alhamdulillah tidak ada keluhan yang berarti efek setelah operasi kecil Kuret.</p>
<p dir="ltr">Itulah sharing pengalaman saya tentang kuret. Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetauan semua pembaca. Pesan saya, semua titipan yang allah Amanahkan mohon dijaga dengan sebaik-baiknya dan jangan ceroboh seperti saya jika tidak ingin berbuah penyesalan kemudian. Fii amanillah.</p>
<p dir="ltr">Semoga saya masih diberi kesempatan untuk mendapatkan amanah dari Allah berupa keturunan yang sehat, sholeh dan sholehah dimasa yang akan datang. Amiiiin... Allohumma amiiin</p>
<p dir="ltr">Tombolo, 10-13 Mei 2017 (23:41)</p>
<p dir="ltr">Latifah Ratih</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-tvnfx20S7f4/WRcrKRx5Y0I/AAAAAAAAFOg/1L-gJckIu8cRTorbFLL5i0vW1O26mK1kwCHM/s1600/IMG_20170509_230018_522.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-tvnfx20S7f4/WRcrKRx5Y0I/AAAAAAAAFOg/1L-gJckIu8cRTorbFLL5i0vW1O26mK1kwCHM/s640/IMG_20170509_230018_522.jpg"> </a> </div>Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-89006143817088315952017-05-13T01:59:00.001-07:002017-05-13T01:59:49.673-07:00Quote of The Day<p dir="ltr">Ada banyak hal yang harus melalui proses panjang sebelum terwujudnya sebuah mimpi besar.</p>
<p dir="ltr">Banyak manusia yang berjuang demi tercapainya mimpi besarnya itu, namun tidak sedikit yang hanya ingin menikmati hasil dengan cara instant tanpa harus berjuang terlebih dahulu.</p>
<p dir="ltr">#perempuanbugis <br>
#perempuanbugisquote <br>
#latifahratih <br>
#telkomseleventGowa<br>
#tsel4u<br>
#quoteoftheday<br>
#syechyusufDiscovery <br>
#casualstyle<br>
#elminahijab <br>
#elmina <br>
#ElminaResellerMakassar<br>
#2017 <br>
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-uRi8ie1_BbM/WRbLBHOPpZI/AAAAAAAAFN4/VovwCXkCaZczV8xLF2GhhrX2WmCKmXhJQCHM/s1600/IMG_20170513_165758_155.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-uRi8ie1_BbM/WRbLBHOPpZI/AAAAAAAAFN4/VovwCXkCaZczV8xLF2GhhrX2WmCKmXhJQCHM/s640/IMG_20170513_165758_155.jpg"> </a> </div>Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-55975756052847191232017-03-14T07:18:00.001-07:002017-03-14T07:18:56.169-07:00Icip icip Sup Kepala Ikan Khas Makassar<p dir="ltr">Ehem... tadi enggak sengaja terdampar di tempat ini.</p>
<p dir="ltr">Rumah Makan Sup Kepala Ikan </p>
<p dir="ltr">Niat awalnya mau makan kepala ikan bakar bandeng, tapi pas liat nama warungnya.... kayaknya lebih menonjol menu Sop Kepala Ikan karena biasanya nama mencerminkan makanan andalannya (baca Favorite).<br></p>
<p dir="ltr">So... icip icip icipp daaah.</p>
<p dir="ltr">Gimana Rasanya??? </p>
<p dir="ltr">Mengenai rasanya, enak alhamdulillah. Hanya saja lebih berasa itu kayu manis, bawang dan daun bawang sama palanya ketimbang original taste dari kepala si ikan.</p>
<p dir="ltr">Untuk 1 porsi, dibandrol dengan Harga Rp. 40.000 diluar nasi dan lain - lain alias hanya harga sup kepala ikan tok... (porsi 1/2 kepala ikan kakap)</p>
<p dir="ltr">Yaaah karena porsinya cocok untuk 2 - 3 orang, alhasil saya harus minta dibungkuskan yang belum sempat saya habiskan dan lanjut di rumah. Hehehe</p>
<p dir="ltr">Kan sayaaang yah masih banyak dan harus dibuang akhirnya juga sama si pemilik warung krn tetep namanha sisa.... yaaa daripada mubazziiiirr.... mending Saya Basssoooor. ^_^</p>
<p dir="ltr">#supkepalaIkan<br>
#makassarkuliner<br>
#kulinermakassar<br>
#traditionalFood<br>
#reviewMakanan<br>
#kulinerNusantara<br>
#makassar<br>
#latifahratih<br>
#perempuanbugis<br>
#perempuanbugiscicipcicip</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-xeCvuSpEufg/WMf7z_zVVBI/AAAAAAAAFLE/9Dnj_b6BM4k/s1600/IMG_20170314_221611_537.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-xeCvuSpEufg/WMf7z_zVVBI/AAAAAAAAFLE/9Dnj_b6BM4k/s640/IMG_20170314_221611_537.jpg"> </a> </div>Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-70106292209806203902017-03-02T03:58:00.001-08:002017-03-02T03:58:58.227-08:00Bukan Sekedar Lagu<p dir="ltr">Sebuah lagu bisa saja menjadi pengingat masa lalu, bahkan sering.</p>
<p dir="ltr">Saat itu, tiba - tiba waktu seakan berputar balik kemasa itu,</p>
<p dir="ltr">Entah kenapa ada sesak di dada,</p>
<p dir="ltr">Entah kenapa otak berasa dipenuhi wajah - wajah dimasa itu...</p>
<p dir="ltr">Sahabat, saat ini qt sudah terpisahkan oleh ruang dan waktu.</p>
<p dir="ltr">Kita sudah memilih jalan kita masing - masing, jalan kehidupan yang bahkan belum bisa kita tebak kapan dan di detik kapan akan berakhir.</p>
<p dir="ltr">Atau akankan suatu saat kita akan berjumpa lagi di detik kesekian hidup kita dimasa depan?<br></p>
<p dir="ltr">#Hoping<br>
#PerempuanBugis<br>
#MissMoment<br>
#MissBestFriend</p>
Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-28009587443679196212017-02-20T20:19:00.001-08:002017-02-20T20:19:43.836-08:00Catatan IMA my Big Bos<p dir="ltr">Ini catatan Atasan saya yang setiap tulisannha jika saya dapat saya dokumentasikan... karena saya suka dengan setiap sharing ilmunya ^_^</p>
<p dir="ltr">2 hari yang cukup menyenangkan. 2 hari yang menurut saya pribadi banyak manfaat. Selain mendapat banyak teman baru seindonesia, saya juga mencatat beberapa hal yg sangat berguna bagi para marketer dan saya menyusunnya ala HK :</p>
<p dir="ltr">Why :<br>
Dunia semakin VUCA..artinya pasti dapat dicari di google. Intinya dunia makin tak menentu, paradox dan sangat cepat berganti.</p>
<p dir="ltr">What :</p>
<p dir="ltr">Fakta terakhir 2017 :<br>
1. Cina dengan keuletan ala cina makin kuat secara ekonomi dan bercita cita membangun kembali jalan sutra yang merupakan cita cita sejarah bangsa mongolia. <br>
2. Gelombang pengaruh islam di dunia. Islam ini makin ditekan makin berpengaruh. Mereka dapat dizolimi dinegara negara islam sendiri, namun terjadi anomali bahwa dinegara2 maju jumlah muslim terus bertambah baik secara angka maupun prosentase. Ajaran yang memegang teguh integritas dan kedamaian yang dibawa oleh Muhammad sangat mempengaruhi masyarakat modern yang haus nilai nilai luhur sbg ciptaan tuhan.<br>
3. Bangsa amerika adalah bangsa yang sejak dahulu sangat kreatif dan bebas. Berbagai teknologi dunia sekarang dihasilkan ditanah ini. Sekolah terbaik harvard,  perusahaan paling kaya microsoft dan perusahaan paling kreatif disilicon valley "google " berasal dr sini.</p>
<p dir="ltr">3 hal diatas mengubah peta dunia. Amerika dengan Trumpnya langsung membentengi diri dari 2 pengaruh besar dunia yaitu umat muslim dan cina. </p>
<p dir="ltr">How :<br>
Gimana kita bersikap. Sederhana saja. Dibanding kita berpikir jauh dan memusingkan  gmana ajaran, filosofi, paradigma kekuasaan dan lain lain yang saling berseberangan dan ingin menguasai dunia, kita ambil saja semua kekuatan yang ada pada mereka. Kita menyimpulkan bahwa :</p>
<p dir="ltr">1. Hiduplah seperti Nabi Muhammad. Integritas selalu menjadi pertama dan utama. Anda tidak akan pernah keinjak zaman, keputer waktu, dan kelindas perubahan bila memegang teguh hal ini. Hal ini adalah mata uang yang berlaku sepanjang masa dan dimana saja. </p>
<p dir="ltr">2. Berpikirlah seperti bangsa Amerika. Amerika masih tetap menjadi bangsa paling kreatif. Kebebasan yang diberikan menjadikan bangsa ini sangat kreatif dr sisi apapun. Itu terbukti dari beberapa fakta yang sudah disebutkan diatas.</p>
<p dir="ltr">3. Bekerja lah seperti orang cina. Bangsa ini adalah bangsa yang paling tersebar diseantero dunia. Bangsa ini adalah bangsa yang paling gigih, pantang menyerah dan paling adaptif. Mereka bisa menjadi sangat afrika saat berada diafrika, sangat barat saat hidup dibarat, sangat indo saat di indonesia. Pernahkah anda sadar orang cina di jawa sangat medok dibanding orang jawa sendiri.</p>
<p dir="ltr">So live like a moslem, think like an american, work like a chinese.</p>
<p dir="ltr">Sumangak pagi<br>
<b>Taufik Harris</b></p>
<p dir="ltr">Sedikir catatan dari rakernas IMA oleh HK.</p>
Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-88142960181340216692017-02-10T22:39:00.001-08:002017-02-10T22:39:31.814-08:00Catatan Perjuangan ASI<p dir="ltr">Copy dari FB<br>
Mohon Izin share</p>
<p dir="ltr">Tulisan ini saya copy terus saya paste 😁</p>
<p dir="ltr">Anakku, waktu kamu dengar ibu-ibu itu nge-gosip, bahwa mamamu gak modal, pingin ngirit dengan menyusui karena pelit gak mau beliin susu formula, kamu ingat ya, nak..</p>
<p dir="ltr">ASI itu susu paling mahal sejagat raya.<br>
Karena apa, nak?<br>
Mama harus membelinya dengan ilmu pengetahuan, wawasan yang luas, kesabaran, ketenangan, dan kebahagiaan.<br>
Mama stress sedikit aja, ASI seret.</p>
<p dir="ltr">Kamu tahu?<br>
Kalau mama nangis, marah, sedih, mama hampir 'kehabisan' stok ASI buatmu.<br>
Mama harus menjual dulu seluruh amarah mama sehingga bisa membeli rasa tenang yang sangat banyak.<br>
Dimana menjualnya?<br>
Sebagian ibu menjualnya di salon, sebagian lagi di mall, dan sebagian lainnya di ujung sajadah.<br>
Ada juga yang dibarter dengan sekuntum senyum dan pelukan papa.</p>
<p dir="ltr">Iya, nak.<br>
Hampir tidak ada yang gratis di muka bumi ini.<br>
Ada harga yang harus ditebus.<br>
Tapi, gak semua harus pakai uang, kan?</p>
<p dir="ltr">Write by : Adinda B.<br>
Konselor Laktasi.</p>
Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-79093748326602624742017-01-19T19:02:00.001-08:002017-01-19T19:02:13.366-08:00Songkolo Bagadang Ala Ala<p dir="ltr">Bismillah....</p>
<p dir="ltr">Berhubung tadi tidak sempat sarapan di rumah, jadinya sarapan di kantor deh.... </p>
<p dir="ltr">Di perjalanan menuju kantor sempatin beli sarapan "Songkolo' bagadang" ala ala...</p>
<p dir="ltr">Kata bu Ibu penjualnya, ketan hitam, pas buka... tadaaaa.... lebih banyak ketan putihnya... but alhadulillah... kenyang dan yang penting sambel teri plus sambel dan kelapanya enakkkk koq... yummi...</p>
<p dir="ltr">Oia, kebanyakan ketan putih memang karena sesuai harganya Bo... Rp. 7.000.- per bungkus. Hemat Toh? Haha</p>
<p dir="ltr">#songkoloBagadang<br>
#traditionalFood<br>
#SokkoLotong<br>
#perempuanBugis <br>
#instaDaily<br>
#R8group<br>
#SahabatR8<br>
#InstaFood<br>
#r8komunitas</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-ZFhVfYo2rCw/WIF9tKNDzBI/AAAAAAAAFKQ/DPNRfOdHCCY/s1600/IMG_20170120_105716.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-ZFhVfYo2rCw/WIF9tKNDzBI/AAAAAAAAFKQ/DPNRfOdHCCY/s640/IMG_20170120_105716.jpg"> </a> </div>Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-47115180601730678402017-01-19T04:46:00.001-08:002017-01-19T04:46:09.248-08:00Anggur Bugis alias Coppeng<p dir="ltr">Bismillah.. . </p>
<p dir="ltr">Siapa yang orang bugis dan berasal dari kampung? Hayooo... #Ngacung. Kalai merasa orang bugis yang pernah tinggal atau sekedar pernah ke kanpung, tidak akan asing dengan salah satu buah yang menjadi incaran mulai dari anak - anak sampai dewasa ini. </p>
<p dir="ltr">Kalau di kampungku nun jauh di pelosok, namanha Coppeng. Cuma banyak orang menyebutnya Anggur khas bugis. Hihi</p>
<p dir="ltr">Dari penampakannya sih memang mirip anggur, dan rasanya juga hampir sama, hanya saja anggur lebih manis dan Coppeng lebih asem pekat. Jika banyak makan buah ini, biasanya lidah akan berwarna keungu2an bahkan gigi bisa agak kehitam - hitaman.</p>
<p dir="ltr">Dalam perjalanan menuju ke kantor dari rumah tadi pagi, lihat penjual beginian. Banyak sih biasanya dijual di Pasar traditional di kota Makassar seperti, Pabbaeng2, pasar terong dan pasar - pasar traditional lainnya hanya saja tidak punya banyak waktu buat ngebolang kepasar #eh.</p>
<p dir="ltr">Zaman sekolah dulu saya suka sekali manjat pohon buah beginian saat pulang, dan tidak jarang kena baju putih. Yang paling naik pitam yaaaaah Ummi... hihi Maafkan AnakTa Ummi yang bandel ini.</p>
<p dir="ltr">Pernah Juga pulang sekolah waktu zaman SMK dulu bela - belain ke kampung Teman di Desa Sanjai (Dumme') demi makan ini karena disana banyak pohon #Coppeng .</p>
<p dir="ltr">Di depan dan belakang rumah nenek juga ada pohonnya, karena pohonnya sudah lumayan besar, jadi saat mengambilnya harus pakai alat bantu dari bambu. Jenis coppeng ini kalau di kampung saya ada tiga jenis, ada yang buahnya lonjong biji dalamnya besar, ada yang bulat - bulat biji dalamnya sedang serta ada yang kecil2 tidak pake biji di dalamnya. Saya paliiiing suka yang kecil - kecil itu, karena langsung "Hap". Hehe</p>
<p dir="ltr">Sebelum berubah menjadi hitam, buah coppeng ini dimulai dari warna hijau, kemudian kemerah2an dan kemudian berubah menjadi hitam. Jika sudah hitam, itu berarti sudah tua alias siap dipanen. Jika tidak dipanen, biasanya akan menjadi santapan burung atau perlahan mengeriput dan jatuh sendiri.</p>
<p dir="ltr">Buah Coppeng ini paling enak dinikmati dengan gula dan garam. Caranya : saat sudah di cuci bersih, masukkan ke wadah yang ada penutupnya, tambahkan gula dan garam, tutup kemudian shake... shake.... tadaaaa.. siap dinikmati #NgilerrrrLagi.<br></p>
<p dir="ltr">#ceritaLama<br>
#AnggurBugis<br>
#Coppeng<br>
#traditionalFruit<br>
#BugisFruit<br>
#perempuanBugis</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-nRVa5GxJDOg/WIC1DwQfC-I/AAAAAAAAFKA/7GGDRjaKcdI/s1600/IMG_20170119_134611.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-nRVa5GxJDOg/WIC1DwQfC-I/AAAAAAAAFKA/7GGDRjaKcdI/s640/IMG_20170119_134611.jpg"> </a> </div>Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-30344320826934242472016-12-12T19:19:00.001-08:002016-12-12T19:57:55.048-08:00Marketing Mix ColdPlay<p dir="ltr">Oleh : Taufik Harris, MBA</p>
<p dir="ltr">Tulisan ini sengaja saya buat karena selain sebagai praktisi marketing, saya juga sangat hanyut dalam kata gaul nya belum bisa "moveon " dr konser keren coldplay di melbourne tanggal 9 des kemarin. Saya bisa mengatakan dr paham marketing yang saya ketahui i can say they nail it. Mereka sangat sukses membuat konser bukan hanya konser. Saya akan jelaskan satu persatu mengapa demikian dr sudut pandang marketing mix dimana semua marketer pasti paham.</p>
<p dir="ltr">Pertama, Product. Mereka sangat berhasil menjual augmented product. Apa artinya? Mereka dalam hal ini, tim kreatif Coldplay tidak hanya menjual konsernya saja, tapi mereka jualan PARTY. Didalam konser tersebut terangkai menjadi satu antara konser, pesta kembang api, pesta laser, pesta lampu, pesta makan dan minum ( selama konser kita sangat nyaman karena didalam area konser karena terdapat berbagai jenis makanan dan minuman). I can saya it was a full package, briliant package, unforgetable package. Ada hal lain yang juga memorable buat saya yaitu selama konser air minum mengalir dari para crew konser terutama front row area festival. Mereka tahu orang orang ini adalah big fans dari Coldplay and they have to be treated very well jadi mereka dapat pengalaman mengesankan dan akan tetap jadi advokat ( istilah hermawan kertajaya ). </p>
<p dir="ltr">Kedua, Price. Mereka tidak menjual lebih mahal dari konser lainnya. Tapi pertanyaan berikutnya bagaimana mereka dapat menyuguhkan pertunjukan yang sangat wow<br>
? Nah sederhana, economy of scale mereka gunakan. Stadion disulap menjadi arena konser yang komplit. Kita tahu pasti bahwa stadion dapat menampung ratusan ribu orang. Stadion etihad yang dipakai konser mempunyai daya tampung 53.300 seats ( sumber wikipedia ) diluar area festival ( berdiri ) yang menurut saya hampir sama banyaknya dengan yang duduk. Jadi penonton malam itu saya perkirakan ada hampir 100 ribu orang lebih... Dahsyat bukan??</p>
<p dir="ltr">Ketiga, Place. Place dalam hal ini bukan hanya pemilihan tempat yang tepat. Namun tempat tersebut disulap menjadi tempat yang sangat nyaman. Dan dalam akses apapun juga mulai dr pembelian tiket yang gampang, cara mengakses tempat konser dan lain lain diatur dengan sangat baik. Kita tidak punya halangan apapun juga.</p>
<p dir="ltr">Keempat, promotion. Bila kita melihat hal ini, mungkin kita katakan saja bahwa band ini tidak usah promo juga laku. Nah ini bedanya. Mereka sangat tahu promo itu penting sehebat apapun kita. Nah cara yang dilakukan adalah yang paling sederhana, original dan masif yaitu sosial media. Promo yang dilakukan :<br>
1. Dimanapun mereka konser mereka pasti membuka satu sesi live melalui sosial media dimana salah satu fans secara spontan dapat merequest satu lagu apapun yang dia inginkan. Ini tidak dilakukan oleh band lain. Dan ini jadi pembeda yang sangat bagus. Live video sedang hits dan mereka tahu menggunakannya dengan sangat baik.<br>
2. Word of mouth para fans. Konser everglow coldplay memang jadi perbincangan. Konsep mereka sangat keren dan matang. Mereka tahu memperlakukan fans nya dengan sangat tepat. Bahkan ada kejadian mengejutkan dimana chris martin memberhentikan konser selama 5 menit dan membiarkan salah satu fans melamar pasangannya didepan ratusan ribu pasang mata ( dimana ini tidak ada dalam rundown acara ). Sesi melamar ini juga sempat viral disosial media terutama instagram. Saya yakin pasangan tersebut akan jadi lifetime fans coldplay. <br>
3. Promosi gratis terakhir adalah pastinya dari semua orang yang hadir. A wonderful Party. Semua orang mendapatkan experience yang melebihi ekpektasi mereka. Mereka disuguhkan bukan hanya konser biasa tapi sebuah adventure of a lifetime ( mengambil salah satu judul lagu coldplay ). Contoh kecil adalah salah satu teman saya yang jarang aktif disosial media juga turut mengupload video konser tersebut. Semua orang secara rela turut serta menjadi advokatnya Coldplay. <br>
Semua orang ingin membagi kebahagiaan mereka setelah menghadiri party ala ColdPlay.</p>
<p dir="ltr">In conclusion, Good products are always good promotions.</p>
<p dir="ltr">Salam marketing </p>
<p dir="ltr">R'eight management<br>
We just do the R'eight thing<br>
Or we make thing R'eight<br>
On the R'eight Way..</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-wpNPHpGB_vM/WE9xwihPhrI/AAAAAAAAFH8/6ZumZ6AgLwE/s1600/images%252520%2525285%252529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-wpNPHpGB_vM/WE9xwihPhrI/AAAAAAAAFH8/6ZumZ6AgLwE/s640/images%252520%2525285%252529.jpg"> </a> </div>Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3060104429149936447.post-27440127153954027772016-10-25T19:42:00.001-07:002016-10-25T19:42:07.601-07:00Pengurusan Berkas Pendaftaran Ujian Sidang<p dir="ltr"> SERBA DADAKAN</p>
<p dir="ltr">Kemarin mendadak disuruh ke kampus bawa berkas pendaftaran ujian sidang karena katanya pendaftaran terakhir jam 4 sore selasa kemarin (25/10). Jadilah buru - buru ke kampus dg persiapan berkas seadanya. Sesampai di kampus dimintas foto terbaru dan tidak alay. Waduhhhhh....</p>
<p dir="ltr">Karena Foto terbaru terbaru yang tidak alay tidak ada, akhirnya terpaksa ke studio foto di Abdesir. Sampai di studio foto, mbak mbak yang tukang make up dan tukang pasang jilbabnya nda masuk..... yaaa sudah dandan sendiri dan seadanya. Untung ada si Ibu dua balita yang punya studio yang bantuin pasang jilbab yang lumayanlah daripada kagak ada.</p>
<p dir="ltr">Di kampus juga untung dibantu dua saudari cantik seperjuangan @Nazlah dan @Ningsih. Moga kebaikan kalian dibalas Alloh. Mereka membantu mempersiapkan segalanya hingga akhirnya berhasil mendaftar ^_^ #syukur<br>
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-L2i8MtgaDu4/WBAX_k3AzBI/AAAAAAAAFGI/jHmkJJMkKfc/s1600/IMG_20161026_104006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-L2i8MtgaDu4/WBAX_k3AzBI/AAAAAAAAFGI/jHmkJJMkKfc/s640/IMG_20161026_104006.jpg"> </a> </div>Latifah Ratihhttp://www.blogger.com/profile/01857181374431737405noreply@blogger.com0