Selepas sholat Magrib, Kami
melanjutkan perjalanan karena memburu waktu untuk tiba di Loksado. Kami start
dari Mesjid Agung bertujuh tepat pukul 19:10 menuju Kandangan, lagi – lagi
disana kami ditunggu seorang teman domisili Kandangan (panggil saja Row) yang nantinya akan
menjadi penunjuk jalan sekaligus teman jalan kami menuju Loksado (Bamboo
Rafting Spot), jadilah kami delapan orang.
Niat hati cepat sampai di
tujuan, apa daya ban motor salah satu rekan kami (Nurhuda) harus bocor sehingga
kami kembali harus menunggu hingga selesai dan kemudian melanjutkan perjalanan
bersama – sama lagi. Saat kami telah tiba di Kandangan yang terkenal dengan
makanan Khas ketupatnya, sudah pasti kami berkewajiban untuk mencicipinya yang
ternyata memang enak banget. Ketupat dengan kuah santan dan tambahan ikan dan
telur asin dijamin akan membuat pencinta kuliner berdecak kagum. Harga per
porsi hanya @18.000,- sudah berasa malas
berdiri dari tempat duduk. He he
Selain Ketupat Kandangan, disana juga terkenal dengan dodol Ibu Mitha. Sepanjang jalan, akan ditemui jejeran warung penjual dodol, dan hampir semuanya adalah "DODOL IBU MITHA", karena rasa penasaran dengan rasanya, kami akhirnya membeli, dan mengenai rasanya sih sama saja dengan dodol pada umumnya. Dodol ini juga akhirnya habis dijalan padahal niat awal sih untuk oleh - oleh. Jadi jangan harap ada oleh - oleh. ha ha
Setelah menikmati ketupat Kandangan kebanggan, kami
akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Loksado, kali ini saya kembali mengambil
alih kendali membonceng Mbak Santi melewati jalan berliku mendaki menurun
dengan jurang curam di kanan jalan hingga kami tiba di Loksado pukul 00:10
menit. Di Loksado, kami sudah disediakan penginapan yang menggunakan rumah
penduduk dikarenakan penginapan sudah penuh di sewa pengunjung lainnya.
Penginapan kami bayar 350.00/malam dan rakit 250.000/rakit + mobil jemputan
dari hilir menuju penginapan. Jadilah kami membayar 130.000,-/orang untuk
keduanya, sangat murah kan? Pukul 6 pagi setelah melaksanakan kewajiban masing –
masing, kami start dari penginapan dengan berjalan kaki menuju tempat
dimulainya Bambu Rafting, disana rakit – rakit sudah menunggu kami. Karena
sedang turun hujan, untuk sementara pemberangkatan terpending. Waktu menunggu
kami gunakan untuk sarapan di warung. Disana kami memesan teh hangat dan
cempedak goreng khas tanah Kalimantan.
Barulah setelah pukul 8 hujan mereda,
dan kamipun memulai petualangan bamboo rafting yang sangan seru dan menguji
adrenalin. Disana kami temui rombongan dari Bontang yang juga sudah siap meluncur.
Karena kami berjumlah 7 orang yang ikut dalam rombongan
rafting, kami dibagi dua tim, satu rakit berisi tiga orang, dan satunya lagi
berisikan empat orang belum termasuk pemandu. Satu
Rakit idealnya Maksimal 3 orang ditambah 1 orang lagi sebagai Nahkoda. Satu
Rakit biasanya terdidiri dari 16 – 25 batang bamboo tergantung besar kecilnya
bamboo, kemudian diikat dengan kulit luar bamboo agar menyatu.
Team 1 |
Team 2 |
Team Bontang |
Penyatuan dua Team |
Derasnya aliran sungai Amandit,
sempat membuat Rakit kami (Saya, Om jawa dan Dimas) sempat mengalami insiden,
posisi miring dengan bagian depan terjepit pada batu besar, terpaksa kami harus
turun untuk sementara ke batu besar menunggu untuk dikeluarkan ujung bambu yang
terjepit tersebut. Karena salah satu dari team kami tidak dapat berenang,
suasana menegangkan begitu terasa.
Satu catatan penting,
sebelum naik bamboo rafting, jika membawa barang berharga, sebagiknya membawa
dry bag atau kantong plastic demi keamananan barang bawaan karena sudah pasti
acara bassah – basahan tidak bias di hindari. Khusus untuk yang mau berfoto atau
narsis diatas rakit, sebaiknya gadgetnya menggunakan waterproof cover atau bag
underwater.
Keseruan akhirnya berakhir tepat pukul 10.40 saat kami di jemput mobil khusus sepaket dengan sewa rakit. Perjalanan menuju penginapan dari lokasi finish memakan waktu sekitar 20 menit. Setelah makan siang dengan menu prasmanan yang lauknya bisa kita pilih sendiri, kami mengambil perlengkapan yang kami anggap penting untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju air Terjun Harai dengan mengendarai sepeda motor.
BERSAMBUNG......
Keseruan akhirnya berakhir tepat pukul 10.40 saat kami di jemput mobil khusus sepaket dengan sewa rakit. Perjalanan menuju penginapan dari lokasi finish memakan waktu sekitar 20 menit. Setelah makan siang dengan menu prasmanan yang lauknya bisa kita pilih sendiri, kami mengambil perlengkapan yang kami anggap penting untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju air Terjun Harai dengan mengendarai sepeda motor.
BERSAMBUNG......
kak ratih sukanya mi jalan-jalan, mau dong. dimanaki biasa jalan2 klw di mks kak?
BalasHapusHobby bawaan lahir dek.
BalasHapusKalau di makassar banyak sekaliJie dek... sangat banyak. he he
Seru sekali rasanya melihat acara bamboo rafting ini ditengah derasnya air sungai disana.
BalasHapusIyaaa Mas @Capung2.
BalasHapusKeseruannya bikin kangen terus eh...
Rakitnya bikin Candu. he he