Loading...
Jumat, 21 Oktober 2011

Hujan dan Rinduku



Awan mulai menghitam
Petir menggelegar
Titik - titik hujanpun mulai menetes perlahan,
Sedikit demi sedikit.. tik..tik..tik...
Akhirnya menjadi banyak
Air langit pun tumpah

Bau khas tanah tersentuh hujan sungguh terasa
Rasa dingin mulai menusuk
Seiring dengan munculnya sebuah rasa yang lain
Rasa yang selalu ada ketika hujan turun
Rasa yang  berusaha saya tepis
Rasa yang  berusaha saya sembunyikan
Tetapi selalu saja muncul saat sang hujan datang

Wahai hujan..
Aku selalu merindukannya
Saat - saat dia mendekap erat tubuhku
Saat dia mencoba untuk membuatku tenang dari rasa takut akan suara petir
Mencoba untuk memberikanku kehangatan lewat dekapannya
Pelukan cintanya yang begitu hangat
Tak pernah lepas hingga aku tertidur

Ya Allah
Mengapa...
Mengapa rasa itu selalu saja datang?
Rindu dengannya seakan tak terbendung itu
Selalu saja menghantuiku saat hujanmu datang...
Apakah setiap hujan turun
Aku harus berlari pulang untuk melepaskan kerinduanku padanya?

Makassar, 21 Oktober 2011
Lathifah Ratih

"Saya dedikasikan untuk Nenekku, yang selalu saja mendekapku saat hujan datang, memberikan kehangatan dengan kasih sayangnya"

4 komentar:

  1. wahh jadi inget sama Almarhumah nenekku juga nich... dulu saya cucu kesayangan dia diantara sekian banyak cucunya,,, sayang sekarang sudah ga ada lagi..

    nice poem,,,
    salam silaturrahmi mbak.. :)

    BalasHapus
  2. #ini postingan pasti penyuka utamanya adalah NICK :D

    tapi emang, hujan itu istimewa...bahkan dkita dianjurkan berdoa saat rintik hujan pertama kali turun dari langit..

    dan tak ada yang mengalahkan sensasi suara air hujan saat menyentuh tanah dan aromanya sesaat hujan

    BalasHapus
  3. @kang Harjo: aku selalu merindukan nenekku saat hujan turun... Semoga neneknya tenang di alam sana...Salam silaturrahmi juga ^_^

    BalasHapus
  4. @Kang Todi : wkwkwk..may be..
    Hujan itu istimewa..mengubah yang kering jadi basah, mengubah yang panas jadi dingin....

    BalasHapus

 
TOP