Loading...
Jumat, 22 Agustus 2014

Catatan Dinihari

Baling - baling penarik angin mengaum meniupkan mantra kesejukan
Meski bau pengap masih terasa pada rongga hidung
Aku masih tetap bertahan pada ruang sempit
Ruang multi fungsi tempat para perantau melepas penat

Meski pekat telah menyelimuti, namun Aku masih terjaga
Menghitung detik jam weker yang bertengger manis di atas televisi usang
Detik demi detiknya seakan mengolok Aku yang masih saja terjaga

Sebentar lagi subuh akan datang,.mengusir pekat menyibak kelam
Namun aku masih bergelayut dengan mata terjaga sambil memelintir perut yang terus meraung meminta tolong
Disana, sang perih itu tak pernah mau bersahabat
Dia terus menggerogotiku, mengusir rasa nyaman yang dulu ada
Menyulapnya menjadi luka yang mematikan

Aku mengumpat dalam hati, pada kopi yang aku pilih sendiri petang  tadi
Karena dia membuatku terjaga
Merasakan sobekan demi sobekan sang Perih yang begitu menyiksa

Makassar, 23 Agustus 2014
#LathifahRatih

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP