Loading...
Selasa, 23 Februari 2021

Mari Belajar Ikhlas

Belajar Ikhlas
.
Tawakkul Karman, seorang jurnalis sekaligus politikus yang aktif memimpin perjuangan HAM terutama bagi para perempuan
.
Tahun 2005, dia ikut mendirikan kelompok Women Journalists Without Chains, yang bertujuan mempromosikan kebebasan berekspresi dan hak demokratis di Yaman
.
Dia begitu gigih memperjuangkan hak-hak dan keselamatan perempuan hingga akhirnya ia meraih penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2011 diusianya yang ke 32 tahun. 
.
Hadiah uang dari penghargaan itu sebesar US$ 500 ribu (Rp 7,5 miliar) yang kemudian dia sumbangkan untuk warga terluka dan keluarga yang terbunuh dalam pemberontakan yang terkait dengan Arab Spring.
_____________________________________
Niat dari awal berjuang untuk kemanusiaan dengan ikhlas tetap tertanam pada dada seorang Tawakkul Karman meski kesempatan memperkaya diri sendiri itu ada. Sebuah niat mulia yang seharusnya juga dimiliki dan dipegang teguh oleh mereka diatas sana, semua pelayan masyarakaat dan semua yang diberikan tanggung jawab dan amanah yang begitu besar. 
.
Sebagai pelayan masyarakaat pasti akan banyak kendala dan ujian. Katanya melelahkan, iya, syukurilah itu pilihan, niatkan LILLAH.
.
Mengeluh?  Boleh saja, kata siapa tidak boleh? tapi jangan sampai yang dilayani mendengarkan, cukup sampaikan pada Tuhan. Janganlah karena kamu mengeluh tidak pada tempatnya atau karena kamu membentak, menyakiti hati mereka.
.
Mereka mengeluh, komplain, menyampaikan pendapat, dengarkan dengan baik dan carikan solusi, itu yang mereka harapkan.
.
Sedikit contoh kecil, bukan menggurui hanya saling mengingatkan. Jika saya khilaf, mohon juga diingatkan.
.
Era saat ini, social media baik itu FB, IG, WA story dan kawan-kawannya menjadi  sumber informasi yang begitu cepat sampai. Coba hitung, berapa teman yang Kita punya di sana? Jika status keluhan tentang beratnya tugas  yang kita publish ke status WA, terkoneksi ke FB, atau publish di IG story terkoneksi ke FB, coba hitung berapa banyak mata yang melihat dan membacanya? Adakah kira2 diantara mereka itu adalah yang kita layani? Keluarganya, saudaranya, temannya? 
.
Seharusnya kata - kata syukur yang kita panjatkan sepanjang waktu karena diberi kesempatan untuk melayani banyak orang. Itu adalah ladang - ladang pahala,  tinggal kembali kediri masing - masing, apakah ingin memetik buah - buah pahala itu
.
Mari belajar ikhlas  dan Bijaklah bersocial media Kawan 😊🙏

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP