Loading...
Senin, 27 Juni 2011

Indahnya Kebersamaan

Hari Pertama
Mengisi minggu terakhir teman saya Mr. Sander Kremer di Sulawesi Selatan, saya berkesempatan mengajaknya berkunjung ke Desa saya sekalian mengobati rasa kangen pada keluarga saya di Desa. Tentunya dengan tekad bulat dan rasa penasaran teman saya ini akan tanah kelahiranku, Setelah acara presentasi di kantor selesai, kami meluncur dengan menyewa alat transportasi umum menuju tujuan terbesar kami, Kabupaten Sinjai.

Sepanjang perjalanan, tak henti - hentinya temanku berdecak kagum akan pemandangan yang dilalui, katanya di Negaranya (Belanda) tidak ada pemandangan seindah ini. Hamparan sawah yang luas, hutan, pohon - pohon, serta pegunungan yang tidak kalah indahnya. Rumah - rumah penduduk yang dikelilingi persawahan dan kebun dipekarangan, penduduk yang ramah membuatnya serasa ingin berlama - lama menikmati semuanya.

 


Perjalananan menuju Desa dari Kota Makassar memakan waktu 6 - 7 jam. Jam 7 malam, kami akhirnya tiba juga dengan selamat. Sesampai di rumah saya kami disambut meriah oleh banyak keluarga dan tetangga - tetangga saya yang berdatangan untuk bertemu langsung dengan teman saya. Saya maklum koq, katanya mereka liat orang bule itu biasanya cuma di TV ajha dan ini kesempatan bertemu langsung. Saya merasa tergelitik juga lihat tingkat mereka yang kegirangan dan minta foto bareng. Belum lagi mereka yang berusaha ngomong bahasa inggris yang ujung - ujungnya jadi bahan tertawaan, meskipun akhirnya saya juga yang membetulkannya dengan menjadi seorang transletor yang baik.

Sebelum beristirahat, kami menyempatkan diri menikmati hidangan masakan Ummi saya tercinta yang lezatnya luar biasa, ada Nasi putih, sayur bening, sambel udang dan ikan bakar super (sayang sekali lupa take picturenya).


Hari kedua

Sesuai dengan rencana semalam, kami berencana berkunjung ke pasar traditional di desa saya untuk mencicipi ikan bakar khas pasar traditional di desa saya. Dengan harapan menikmati makanan dengan baik, kami menuju ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor. sesampai di pasar traditional, hal yang saya duga sebelumnya akhirnya terjadi juga. Sejauh kaki kami melangkah sejauh itu juga kerumunan warga lokal tidak dapat kami hindari. Mereka berjejer sambil memandang kearah kami, bukannya saya yang menjadi perhatian akan tetapi teman saya Sander (si bule) yang sangat menarik perhatian mereka karena tingginya yang diatas rata - rata warga lokal dan warna kulit serta rambutnya yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan kami penduduk lokal. Karena perbedaan itulah, warga lokal banyak yang tertarik untuk meminta berfoto, tapi karena keterbatasan bahasa, mereka sangat sulit mengatakan maksud mereka. Mereka hanya mengacungkan handphone mereka sambil menunjuk sander dan diri mereka, tingkahnya membuat saya menahan ketawa. Saya berusaha menerjemahkan dari bahasa lokal (bugis) ke bahasa inggris agar teman saya mengerti apa yang mereka katakan.Usai berfoto bareng, dan menikmati makanan di pasar traditional, saya mengajaknya mengunjungi rumah sahabat saya, dan disana juga terjadi kehebohan yang luar biasa.

Menjelang sore hari, kami berencana menuju dua tempat yang berbeda, Taman purbakala (Batu Pake Gojeng) dan pelabuhan Larea - Rea. Kami berangkat bersama beberapa anggota keluarga.
 Batu Pake Gojeng


Pemandangan Kota Sinjai


Pelabuhan Larea - Rea



Menikmati suasana Laut dengan deretan pulau di seberang sana.

3 komentar:

  1. asyik juga tuh? si bulenya andap asor, mau diajak kere gaya orang Indonesia.. hekekekke......

    BalasHapus
  2. ha ha ha...... ada - ada ajha Mas Ichang ini........ ^_^

    BalasHapus
  3. Mirip fotonya mark Zuckerberg...hehhehe

    BalasHapus

 
TOP