Loading...
Sabtu, 17 Januari 2015

Singkong Goreng bernyanyi


Singkong atau ubi adalah makanan khas Indonesia yang bahkan di beberapa wilyah dijadikan sebagai makanan pokok. Lantas bagaimana jika singkong atau ubi bernyanyi?


Ini bukan sebuah lelucon, saya yang memang wajib memadukan singkong dengan sambel agar mantap dinikmati. Kebetulan kemarin bertepatan dengan dibuatnya minyak dari kelapa, yang akhirnya menyisakan ampas. Saya akhirnya membuat sambel dengan menjadikan ampas tersebut sebagai bahan utama sambel selain cabe.

Karena biasanya diakhir pekan ada acara kumpul dengan keluarga dari gowa, akhirnya kami menikmatinya bersama. Yang membuat saya tertawa diakhir eksekusi (baca : menikmati) bersama keluarga adalah saat salah seorang om berkata "Marilah kita sama-sama menikmati ubi goreng ini sambil bernyanyi".

Sebagai orang bugis sinjai, saya tentunya tidak mengerti kalau nyanyi adalah nama lain dari bahan utama sambel yang kami nikmati. Ternyata, ampas minyak yang saya sulap jadi sambel orang Gowa menyebutnya "Nyanyi". Berbeda halnya dengan orang Gowa, orang sinjai mengenalnya dengan sebutan "Gammiladang Tai Minyak". Gammiladang berarti cabe yang di ulek, sedangkan tai minyak berarti ampas minyak.

Itulah salah satu bukti ragam budaya di Indonesia, berbeda bahasa tetapi makna sama.
Makassar, 18 Jan 2015

Lathifah Ratih.

2 komentar:

  1. iya... indonesia emang kaya ama perbendaharaan bahasa daerah dgn variasi makna..
    Jadi inget pertama kali tinggal di banjar, di mintai tolong sama mertua buat ke warung sambil bilanng, " nukar gula gin di warung"... batin saya, ke warung kok nukar, nukar (nuker) pake apaan..ada juga beli keleuss :D.. ternyata bahasa banjar 'beli" itu ya "nukar" :D

    BalasHapus
  2. hahaha.. iya kang. Ternyata versi bahasa yang kita tahu itu belum tentu maknanya sama dengan bahassa di wilayah lain. Banyak - banyak belajar menganalisalah sebelum menanggapi terlebih masuk kedalam keluarga baru yang sedikit banyaknya memiliki perbedaan. he he ^_^

    BalasHapus

 
TOP