Loading...
Sabtu, 21 Maret 2015

Mengejar Mimpi

Ilmu, orang mana sih yang mau menutup kesempatannya untuk memperoleh ilmu?

Mungkin ada, segelintir orang  yang mau ilmunya hanya stagnan di situ-situ saja. Belajarnya dirasa sudah cukup, katanya sih otaknya sudah gag sanggup, entahlah.

Lain orang, lain mimpi, Saya misalnya. Terlahir sebagai perempuan bugis yang didompleng dengan kerja keras dan dituntut kemandirian sedari kecil.

Waktu kecil dulu, mimpiku memang sangat sedergana. Hanga sebatas membuat orang tua bahagia, salah satu jalannya adalah menjadi seorang dokter demi orang banyak, dan tentunya membuat orang tua bangga karena bs membuat org lain tersenyum.

Namum seiring berjalannya waktu, mimpi awal akhirnya gagal karena terkendal sesuatu hal. Namun, gagal bukan berarti mundur teratur, saya tidak menganut prinsip seperti itu.

Mengikuti berbagai alur pendidikan yang akhirnya mengantarkan pada sebuah jurusan yang membuatku kembali bermimpi lain, menjadi seorang pengajar. Lagi2 harus gagal karena alasan teknis. Gagal di jalan A, ternyata pintu lain terbuka.

Betul apa yang dikatakan orang tua, saat kamu terus berusaha dan berdoa, in sha allah akan ada jalan. Saya membuktikan sendiri.

Hari ini, adalah hari ke dua perkuliahan untuk mahasiswa Lanjutan jurusan Bisnis politeknik. Setelah menganggur selama 5 tahun untuk bekerja dan mencari pengalaman, akhirnya tergerak untuk kembali meraih gelas S.ST.

Wajib saya syukuri, karena selain suami, semua orang tua mendukung keputusan yang saya ambil. Meski sambil bekerja, itu tidak menjadi penghalang untuk saya tetap menapaki tahap yang saya yakini anak membawaku ke arah kesuksesan. Amiiiin

In sha ALLAH

Politeknik, 22 Maret 2015
#LathifahRatih

1 komentar:

  1. Waah ternyata sambil bekerja juga. Keren Kak.. semoga selalu sehat, selalu semangat ya. Semoga impiannya terwujud dan memuaskan.

    salam hangat dari Bandung :)

    BalasHapus

 
TOP