Loading...

Hari ke Tiga di Belanda

Sampai ke negeri kincir angin, bagiku suatu keberuntungan tersendiri. Mewakili perusahaan sekaligus satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang di undang merupakan kebanggaan, bukan hanya buat saya pribadi, tapi juga bagi orang-orang terdekatku.
Memang aku tidak lama disana, hanya 11 hari,  sudah termasuk waktu training selama 6 hari, selebihnya jalan-jalan dan waktu perjalanan. Belum cukup rasanya aku mengenal semua teman-teman peserta Training yang berasal dari berbagai macam negara. Satu negara hanya diwakili satu perusahaan, dan satu perusahaan diwakili maksimal 2 orang, pesertanya sendiri terdiri dari negara : Bolivia, Albania, Equador, Georgia, Vietnam, Thailand, Tanzania, Ghana, Guatemala, Afrika Selatan, Mali, Kenya, Columbia, Peru, Philipina, Uganda, China, India, dari Belanda sendiri dan tentunya Indonesia.

Berbagai macam bahasa warna kulit bisa saya lihat, namun untuk urusan bahasa, kami menggunakan Bahasa Inggris untuk saling berkomunikasi dan bertukar pendapat. Karakter dan intonasi suarapun berbeda-beda, ada yang saat berkomunikasi dengan  temannya dan menggunakan bahasa kebangsaannya, mereka seolah sedang bertengkar, ada yang seolah berbisik dan ada yang seolah sedang marah padahal sebenarnya mereka biasa ajha.

Aku kadang ketawa jika ada sesuatu yg menurutku aneh dan lucu, mengomunikasikannya dengan teman yang diutus oleh perusahaan yang sama merupakan salah satu cara membagi apa yang kelihatan aneh buat saya. Aku juga sering dibuat ketawa oleh tingkah tema yang duduk berseblahan denganku (orang berasal dari Mali=Afrika), saat saya sedang berbicara dengan parthner saya, dengan Pe-De-nya dia mengikuti segala apa yang saya katakan dengan suara keras dan dengan logat yang kedengaran aneh.

Tapi terlepas dari semua itu, kami tetap satu, sama-sama datang ke Negara Kincir angin ini untuk belajar. Apapun perbadaan yang ada, kami saling memaklumi satu sama lain.

2 komentar:

 
TOP