Loading...
Jumat, 15 Juli 2011

Ada apa dengan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Daerah???

Menanggapi pemberitaan tentang Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Daerah pada Yahoo News hari ini membuat saya ingat akan dengan cerita sahabat saya yang lolos menduduki kursi PNS di daerah. Dia bercerita kalau pada zaman sekarang ini, jika seseorang ingin lolos masuk menjadi PNS, harus mempunyai Keluarga pejabat di daerah. Selain itu, untuk melancarkan urusan dalam hal penerimaan ini, juga dibutuhkan "Uang Pelicin" alias SUAP (Naudzubillah...........Begitu rusaknya moral orang - orang itu). Yang menjadi masalah BESAR adalah, apakah budaya SUAP itu hanya berakhir sampai pada satu periode rekrutment saja??? jawabanyna MUSTAHIL, muncul pertanyaan baru Mengapa???

Saya akan menjawab setelah melirik beberapa dasar..... yah Aku menemukan jawaban itu..... KARENA orang yang menyuap tersebut akan berpikiran kalau "mereka nantinya akan merekrut dengan cara yang sama". mungkin saja hari ini dia menyuap denga nominal 50jt, dan bisa saja akan menghasilkan yang berlipat ganda MUNGKIN satu atau dua tahun mendatang. 

Jika semua orang berpikiran seperti ini, lantas KAPAN negara ini akan terbebas dari budaya SUAP menyuap??? "Haruskan setiap orang menjual asset sebelum menjadi seorang PNS??", "Kalau begitu,,,,,kasihan orang yang tidak punya keluarga Pejabat dan tidak memiliki Asset...."

Sangat miris memang memikirkan hal ini, "lebih terhormat menjadi seorang petani daripada jadi PNS jika budaya ini yang berlaku. Mungkin tidak akan akan KAYA se-kaya mereka yang disana, tapi apakah kekayaan akan dibawa MATI??? TIDAK..... itu hanya kenikmatan DUNIA......... Renungkanlah dari Sekarang wahai para penyuap dan orang - orang yang diSUAP.... 

Pikirkan, Renungkan, dan PilihLah jalan terbaik........

Oleh : Lathifah Ratih

5 komentar:

  1. Betul sekali mba Latifah..
    Lebih terhormat seorang petani daripada jadi PNS dengan budaya seperti itu.
    Dan kekayaan tidak dibawa mati,,
    ^^d

    BalasHapus
  2. @Yudhi : Budaya seperti itu tidak akan pernah terhapuskan selama individunya sendiri yang sadar......^_^

    BalasHapus
  3. saya seorang PNS, alhamdulillah, saya masuk dengan cara yang jujur melalui tes. kalo perekrutan pusat sy pikir sdh tdk zamannya lagi..

    BalasHapus
  4. @Liez : iyya,,,,Itu Alhamdulillah...... perekrutan pusat memang kurang melakukan hal tersebut tapi di Daerah...."tidak dipertanyakan lagi".... ^_^

    BalasHapus
  5. Betul tuh yang di katakan LIES, aku juga dari pusat... dan alhamdulillah bersih dan bebas dari yag namanya itu... Saat aku tes... dari ketua tim penyelenaggara bahkan bersumpah kalo ada yg seperti itu akan memecat dan diskualifikasi ci calon pelamar.....

    BalasHapus

 
TOP