Loading...
Rabu, 14 September 2011

Ya..Allah,, Ternyata Korban Tragis itu Adikku

Kesedihan tengah menyelimuti hati sebagian warga Makassar. Pasalnya, kemarin terjadi sebuah tragedi Berdarah di Depan M'Tos (salah satu Mall yang berada di sekitar Tamalarea, Makassar) yang menewaskan tiga orang korban Edi (13) warga BTN Hamzy, Blok R, Saldi (9) warga BTN Hamzy, Blok G Dan Syamsu Alam (60) warga Bumi Tamalanrea Permai (BTP). Mereka tewas dengan luka tusukan sangkur milik pelaku di bagian dada masing-masing.  Dua diantaranya Muh Aldi (11) terkena sabetan di kanan lengannya, dan Isa (30) terkena tikaman di bagian kiri pinggangnya. Akibat kejadian ini, Wilayah sekitar Mtos mengalami kemacetan total dari siang hingga sore hari.


Salah satu korbannya adalah salah satu adik kami, anggota "Pasukan Bintang" binaan dari KPAJ (Komunitas Pencita Anak Jalanan) yang merupakan tempat kami (komunitas Bloofers Makasar) "berbagi" bulan lalu.

Saldi usia 9 tahun asal Jeneponto, merupakan salah satu anggota dari "Pasukan Bintang", siswa kelas 2 SD Kantisang Tamalanrea. Menurut Pengurus dari KPAJ, Saldi adalah anak yang selalu bersemangat dan hiperaktif setiap ikut kegiatan di KPAJ. Dia anak yang gigih bekerja membantu siapapun termasuk membantu neneknya mencari nafkah sepulang dari sekolah dan disaat liburan sekolah.

Hampir setiap hari, saldi menghabiskan waktunya sepulang sekolah di depan mall MTOS (Makassar Town Square) membantu orang - orang yang hendak menyebrang dan membatu mengangkat barang bawaan pengunjung mall tersebut. Kedua orang tua Saldi sudah tidak ada, dan sejak usia 8 bulan dia diasuh oleh neneknya.

Saldi, meninggal ditempat kemarin siang di tempat dimana dia mencari nafkah, akibat luka tusukan di bagian dada sebelah kanan oleh orang yang tidak dikenalnya sama sekali. Buat adikku Saldi, selamat beristirahat dik, Insya Allah ALLAH akan memberikan tempat terindah disisiNya, semoga amal ibadahnya diterima Allah dan keluarga diberi ketabahan. Amiiin Ya Rabb.

Wulo (28), pelaku penikaman berhasil dibekuk tim khusus Polsek Tamalanrea, Rabu (14/9) siang. dia yang merupakan warga Sudiang, itu juga adalah sopir angkot dalam kota.

Kronologis Kejadian (Sumber : Upeks)

Awalnya, Junaedy (edi), Syamsu Alam dan Saldi duduk-duduk depan M Tos. Tiba-tiba pelaku datang berboncengan motor Honda Revo berpelat DD 6141 FT, usai pesta miras di sekitar lokasi kejadian kemudian hendak mengantar pacarnya. Diluar dugaan, pelaku tiba-tiba memarkirkan sepeda motornya dan mengeluarkan badik terhunus dan menyerang ketiga korban. Akibatnya, ketiga korban tergeletak berlumur darah. Berkat bantuan warga setempat, para korban dilarikan ke UGD RS Wahidin.

Usai menusuk, pelaku lari ke arah jembatan PLTU di Jl Urip Sumohardjo. Anehnya, dekat PLTU Tello Baru, pelaku juga menikam dua warga, Mutfaldi dan Isa. Saat berupaya kabur, pelaku diringkus tim Polsek Tamalanrea bersama warga setempat. Akibat insiden itu, teman pelaku, Petrus Kernesius (34) yang sementara duduk minum kopi, juga dikejar warga dan polisi. Pasalnya, setelah mengetahui temannya ditangkap, dia melarikan diri ke rawa-rawa belakang M Tos.

Saksi kejadian, Muh Iqbal (18) mengatakan, dia juga sempat diserang menggunakan badik, namun masih sempat menghindar. Iqbal yang sehari-harinya jualan bakso itu menjelaskan, dia heran, karena pelaku datang berboncengan perempuan. Tanpa basa-basi langsung mengeluarkan benda tajam dan membabi buta menikam. Saat diinterogasi polisi, pelaku mengaku menikam para korban lantaran dendam. Pasalnya, motor Suzuki Shogun miliknya pernah dirusak di wilayah itu. Saat ditanya mengenai sangkur yang digunakan menikam, pelaku mengaku mendapatkannya dari salah seorang oknum TNI.

Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Iptu Ahmad Rosma mengatakan, pelaku sudah ditahan.
"Untuk mengetahui motif yang sebenarnya, keterangan pelaku dan saksi masih terus didalami" ungkap Iptu Rosma. 
Dampak
Di lain tempat, usai kejadian tersebut, sejumlah pihak keluarga korban dan warga BTN Hamzy menggelar razia warga etnis si pelaku. Akibat razia tersebut, sejumlah mobil angkot mengalami kerusakan, seperti dipecahkan kacanya.

Warga setempat juga menghadang mobil box yang diduga sopirnya berasal dari etnis yang sama dengan si pelaku. Namun, aksi penghadangan itu mampu diantisipasi aparat kepolisian yang telah dikerahkan berjaga-jaga di lokasi kejadian.
 
"Semoga tidak memicu Konflik antar Etnis "

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr (minuman keras), judi, berhala-berhala, panah-panah (yang digunakan mengundi nasib) adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan.maka, jauhilah ia agar kamu mendapat keberuntungan.”
 
Sumber : Upeks, Fajar, Tribun Timur

4 komentar:

  1. innalillahi semoga almarhum Saldi diterima disisiNya, aamiin :(
    tragis sekali ya, kejam banget itu mah maen asal tikam seenaknya, pengaruh dari minuman keras juga kali ya ckckck semoga pelaku dihukum yang berat dan kota Makassar tetap aman, aamiin :)

    BalasHapus
  2. rasanya emosi deh liat tuh orang..
    astagafirullah..

    BalasHapus
  3. Bukti bahwa miras merupakan sumber malapetaka..
    dan saat masyarakat sudah muak dengan sepak terjang penikmat miras, maka lihat saja akibatnya...

    gemes mo sumpal botol miras sama pelakunya #$%$^%^&

    BalasHapus
  4. semoga adik kita saldy diterima di sisi Allah SWT ya ... amiiin...#duka yang mendalam ...

    BalasHapus

 
TOP