Loading...
Rabu, 21 Desember 2011

Saat persahabatan terkhianati

Hari ini aku memberanikan diri untuk meraih buku catatan usangku yang selalu saya letakkan di laci meja kerjaku tuk mulai menulis, setelah selama dua hari hanya duduk termenung di ruang kerja merenungi sebuah cerita yang sulit untuk saya percaya. Dinginnya suhu ruangan ini tak lantas membuat saya lupa akan kejadian yang saya alami. 

Kemarin saya baru tahu semuanya, tentang dirimu dan dirinya. Apakah kisahku sama seperti kisah sinetron atau film - film??? entahlah...... yang saya tahu, kisahku ini adalah kenyataan, kisah cinta yang menyedihkan.

Saya tidak pernah sedikitpun menyangka akan hal yang seperti ini akan terjadi padaku, bahkan terlintas di benakku sedikitpun tidak pernah. Oh Tuhaaaaan,,,, mengapa cobaan ini serasa berat bagiku? apakan ini sebuah hukuman? atau mungkin sebuah teguran untukku?

Dari Kiri : Dia, sahabatku dan Aku
Dia, Sahabatku, bahkan melebihi saudara kandungku sendiri kini telah menghianatiku. Kami bersahabat sejak SMK hingga kami sama - sama bekerja, itu bukan waktu yang cukup singkat untuk mengukur suatu kesetiaan dalan persahabatan. Kenyataan pahit yang harus saya telan sendiri, ditinggalkan sahabat - sahabat dekatku untuk waktu yang tidak ditentukan demi mengejar impian masing - masing bagiku itu sebuah cobaan dalam rangka menguji persahabatan kami, menguji dengan dibatasi ruang dan waktu. Dan sekarang harus ditambah lagi dengan ujian yang satu ini, Kekasih hati direbut Sahabat sendiri, sangat menyakitkan.

Satu kenyataan yang mungkin saya harus terima adalah tidak bersama dengan kekasihku lagi, itu suatu kewajaran. Meski dua tahun waktu kami lalui bersama, saling percaya satu sama lain dan  saling mengerti.  Mungkin ada kekhilafan saya yang tidak bisa dia terima, atau mungkin sudah bosan bersamaku meski saya tetap setia dengannya. Tapi kenapa kemudian saya harus dihadapkan pada kenyataan bahwa yang bersamanya itu adalah Sahabatku??? kenpa bukan orang lain saja????

Rasa persahabatan yang kami bina sudah bertahun - tahun akhirnya harus hancur karena dia. Ternyata jalinan kasih mereka sudah lama, sementara saya yang tidak peka dengan keadaan yang ada. Saya bahkan tahu kalau mereka bersama karena informasi dari sahabatku yang lain, menyakitnya sekali kawan.

Rasa sakit ini tidak bisa saya gambarkan, tangan serasa gemetar, hati bergemuruh, air mata menetes badan mematung. Lantas apa yang harus saya lakukan sekarang??? Apakah aku harus mendatanginya dan menghajarnya? atau saya bunuh saja mereka berdua sekalian untuk membalaskan rasa sakit hatiku?  TIDAK.... saya bukan seorang kriminal, saya masih punya akal sehat, saya masih punya perasaan. Saya harus meredamnya, saya harus melapangkan dada ini.

Kawan, satu pesanku untukmu "Jaga dia baik - baik", dan sampaikan padanya "Aku akan mengingat dan mengenang dia selamanya, dan jangan lupa sampaikan salamku padanya"

Hari ini, aku akan kembali menjalani hari yang berbeda dari biasanya, status baru kini aku sandang "Jomblowan" bukan karena aku tidak sanggup mencari yang lebih baik darinya tapi aku butuh waktu untuk menyembuhkan luka di hati ini.

Aku berdoa yang terbaik selalu untuk kalian, langgeng.. Selamanya.

#Diangkat dari kisah nyata sahabat saya yang sempat curhat semalam dan siang tadi (21 Desember 2011)
Hatinya begitu sakit, dia berbicara dengan suara bergetar dan isak tangis

9 komentar:

  1. hehehehe... Yah.. terkhianati memang sangat sakit rasanya.. jauh melebihi rasa sakit ketika kehilangan, bersabar tidak menjadikan kita rendah/hina yang memalukan, namun akan menjadikan jiwa kita kuat untuk meraih yang lebih baik.. satu hal.. dia tidak layak untuk anda, so.. jangan merendahkan diri dengan emosi tak terkontrol.. :)

    BalasHapus
  2. Masa depan ada di depan, biarlah yang sudah lalu tinggal di belakang sebagai pelajaran ketika akan melangkah

    ^^

    BalasHapus
  3. Hmm.. aku gak bisa berkomentar apa-apa ka Thifah.. iyaa Intinya Segala sesuatu itu terjadi bukan karena kebetulan.. pasti Alloh punya rencana yang Lebih baik dari yang kita kira.. dan setuju sama komentar diatas, apa-apa yang terlepas dari kita kemungkinan besar adalah karena memang "dia" bukan yang terbaik untuk kita.. ^__^
    InsyaAlloh.. Aku do'akan semoga kelak sahabat ka Thifah mendapatkan yang jauh lebih baik lagi Aamiin..

    BalasHapus
  4. Allah punya skenario sendiri yg tlah Dia siapkan untuk kita.. dan skenario itulah yang paling baik bagi kita.. bersabarlah.. InsyaAllah akan ada seorang yang lebih baik yang akan menemani dirinya..
    bersabarlah dan biarkan semua menjadi "indah pada waktunya".. :')

    BalasHapus
  5. Dan hari ini adalah akhir penghujung dari segala ujung harapan indah semmua harus rela dan tidak takut dan sanggup untuk menghadapi cobaan yang sejenis itu SADIS .Darah darah mengalir untuk otaku yang nalar untuk bertahan menjadi manusia KUAT !!!!

    BalasHapus
  6. terkadang yg menurut kita baik belum tentu baik menurut Allah...dibalik smua kejadian ada hikmah nya, sepahit apapun ujian yg mendera terus berjalan demi menyongsong masa depam..keep smile dan smngat

    BalasHapus
  7. Terima Kasih untuk semua sarannya, Semoga bisa bermanfaat dan menyemangati sahabatKu... kan ku sampaikan padanya... ^_^

    BalasHapus
  8. begitulah hidup---

    he he he harus bersyukur kali ya dikianati sebelum ada ikatan pernikahan, yakin akan ada yang menambal kepingan2 hancurnya hati itu...

    BalasHapus

 
TOP