Loading...
Minggu, 22 November 2015

Waktu

Saya menulis bukan untuk menggurui, saya menulis hanya sekedar berbagi pengalaman. Mungkin saja apa yang saya alami pernah orang lain alami atau mungkin akan dialami kemudian.

Hari ini seperti biasa, aktivitas saya di akhir minggu tidak seperti kebanyakan orang yang menggunakan waktu lowongnya untuk vacation, liburan, bergelut dengan gundukan cucian dan agenda bersih - bersih rumah yang difokuskan pada akhir minggu, atau hanya sekedar bersantai dan tidur sepuasnya. Mungkin dulu iya... Tapi sekarang tidak lagi.

Pada dasarnya Saya bukan tipikal orang yang senang bermalas - malasan. Kalaupun ada suatu waktu saya harus lebih banyak tinggal di kamar, itu karena saya lagi kurang enak badan, selebihnya saya harus selalu bergerak.

Saya tidak pernah punya waktu bermalas - malasan karena saya tahu, waktu itu begitu penting. Waktu tidak akan pernah menunggu siapapun sedetikpun.  Saya bukannya malas mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci,membersihkan, bergelut di dapur dan kawan - kawannya. atau perempuan yang melulu bekerja keana
- kemari. saya juga tetap refreshing akan tetapi pada waktu - waktu yang memungkinkan. Saya hanya seorang perempuan bugis yg mengatur semua pekerjaan itu dengan tidak memerlukan waktu seharian mengerjakannya.

Seorang ibu rumah tangga yang bekerja, kuliah diakhir minggu, dan kursus di akhir hari kerja disaat hamil 7 bulan, saya juga tetap melakukan pekerjaan Ibu Rumah Tangga.  Sebisa mungkin, saya mengatur semuanya dengan sebaik - baiknya. Kuncinya adalah bangun lebih awal dan mengerjakan semuanya secara rutin. Dengan begitu, yakinlah bahwa semua yang berat saat kita ulet mengerjakannya lama kelamaan akan terbiasa, begitu pula dengan kewajiban sebagai mahluk ciptanNya.

Jika saya ditanya, apakah saya capek dengan semua aktivitas yang meguras tenaga, waktu, pikiran, materi? Iyaaa.. Jawabannya sudah pasti iya. Jawaban yang begitu manusiawi....Bagaimanapun, tubuh juga butuh istrahat, yaaa kan.

Intinya, point penting dari semuanya adalah waktu, bagaimana kita bisa mengatur waktu 24 jam yang Alloh berikan kepada kita dengan sebaik - baiknya, bukan malah menyia - nyiakannya dengan hanya menunggu atau membunuh waktu dengan hal - hal yang tidak penting.

Saya sengaja menulis ini karena hari ini saya begitu tegelitik dengan sebuah postingan di group sosial media sebuah organisasi yang kebetulan saya sebagai salahsatu alumni disana. Awalnya hanya postingan salah seorang anggota yang memperlihatkan gambar dr percakapan atas status kesal karena tidak tepat waktu, namun pembahasan itu akhirnya melebar kemana - mana.

Satu hal yang memicu timbulnya rasa kesal dan menciptakan sebuab status itu adalah "Waktu". Lagi - lagi masalah yang sudah dianggap klasik oleh sebagian kelompok bahkan sudah membudaya ini yang tidak bisa diatur dengan baik.

Siapa sih yang mau menunggu sesuatu yang tidak pasti¿ terlebih hal itu sudah dibicarakan dan disepakati dan ini  tidak menyangkut hanya 1 orang. Saya ikutan sewot disana, karena saya salah satu dari sekian banyak orang yang sangat tidak mencintai sama sekali perilaku "Molor", "ingkar janji" dan kawan - kawannya.

Kebanyakan, yang terlintas di benak seorang yang sedang menyepakati sebuab janji saat melafadzkan "insyaAlloh" adalah "molor dikit tidak apa - apa", "paling telat datang", dan lainnya. Tapi itu sebenarnya salaah. Seharusnya saat telah menyepakati waktu, terlebih lagi sudah melafadzkan "InsyaAlloh" diakhir seharusnya itu berlaku multak. Artinya, jangan sekali - sekali melanggar atas apa yang sudah disepakati kecuali ada halangan mendadak yang masuk akal jika tidak mau mendapat keluhan orang yang sedang menunggu.

Jika kita membuat seseorang menungu hari ini dengan tidak pasti karena janji yang telah disepakati, maka siap - siap saja, suatu hari akan berada diposisi menunggu itu. Jika tidak ingin ini membudaya... Marilah kita benahi manajemen waktu kita. Jangan terlalu banyak menunda waktu. Lakukan sesegera mungkin.

Salam Perempuan Bugis

Makassar, 22 Nov 2015
#LaRa

1 komentar:

  1. demi waktu yang tak dapat kembali dan diulangi maka hendaklah kita tepat waktu agar si waktu merasa dihargai

    BalasHapus

 
TOP