Loading...
Senin, 15 Oktober 2012

Petualang Muda KMS Menjejak di Bulu Saraung

Sabtu, 29-30 September 2012

Aktivitas di kantor belum usai saat kudapati lampu notifikasi ponselku menyala "Merah", pertanda ada pesan masuk. Kubuka perlahan berharap bukan sesuatu yang mengkhawatirkan. Heii... ternyata pesan yang sangat saya tunggu - tunggu. Akhirnya ajakan untuk kembali menjejakkan kaki di dataran tinggi kembali datang. Bukan ajakan dari Komunitas seperti biasanya, ini berbeda... KMS (Keluarga Mahasiswa Sinjai) Politeknik Negeri Ujung Pandang, saya sering menyebutnya sendiri dengan "Komunitas Sikampong" alias komunitas dimana didalamnya berkecimpung mahasiswa - mahasiswa ataupun alumni-alumni Politeknik Negeri Ujung Pandang yang berasal dari Sinjai atau berdarah Sinjai. :)

Photo Oleh : Thyar
Hari Sabtu merupakan hari kerja bagi saya, akan tetapi batas kerja hanya sampai pukul 13.00. Karenanya ajakan ini spontan saya terima. Meski pemberitahuannya mendadak, tapi bagi saya semua bisa diatur.Setelah semua pekerjaan beres, planning oke dan acara Packing beres bersiap deh berangkat ke Secretariat tuk beragkat bersama.

Rencana berangkat sore bersama, ternyata molor dikarenakan hujan tiba - tiba menunda jadwal keberangkatan kami.Meski sempat tertunda, toh akhirnya kami berangkat.. berangkat dengan doa dan harapan pulang tanpa kurang satu apapun...  :D

Perjalanan sempat tersendat karena saling tunggu antara crew yang naik motor dan naik mobil, dan terlebih lagi sempat salah arah.. ^_^ #dimaklumi pemirsa... kunjungan pertama.

Adakah yang kenal dengan gadis dan cowok disamping?? inilah penumpang - penumpang asal Makassar tujuan Pangkep yang telah siap dengan bekal mendakinya.. he he

Kami ber-8 mengendarai mobil menuju lokasi Bulu Saraung, sedangkan 8 orang lainnya mengendarai sepeda motor. Pilihan saya tertuju pada mobil karena, mengingat ini adalah perjalanan jauh, belum lagi jarak yang nantinya akan kami tempuh dimalam hari sementara persiapan fisik tidak ada sama sekali. :)

Setelah menempuh waktu kurang lebih 3 jam, dengan melalui jalan yang berliku, sangaaaaat menegangkan. Berkali - kali saya harus spot jantung karena kondisi jalan yang sempit untuk kendaraan roda 4, sementara di samping kiri jalan adalah jurang, dan sayaaa.. tepat berada di samping kiri kendaraaan.. Oh Gooooood.

Sekitar pukul 19.15 kami tiba di Desa Tompobulu yang merupakan jalur masuk pendakian menuju puncak Bulu Saraung. Setelah melaksanakan kewajiban masing - masing di mesjid Desa Tompobulu, kendaraan telah terparkir dengan rapi, ransel sudah siap, akhirnya kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Bismillahirrahmanirrahim.. Perjalanan malam dimulaiiii....

Berhubung kami Start malam hari, karenanya saya tidak bisa mengabadikan moment - momen perjalanan awal pendakian.Untuk mencapai puncak Bulu Saraung, kami harus melewati 9 Pos, yang untuk menggapai satu demi satu terlebih dahulu harus merangkak dengan kemiringan yang begitu terjal. Perjalanan di malam hari membuat kami memerlukan banyak penerangan meskipun demikian tetap saja belum cukup untuk rombongan yang beranggotakan 16 orang.

Beberapa kali kami harus berhenti untuk kemudian berishtirahat sejenak sekedar menarik nafas panjang, meneguk air mineral atau sekedar bersenda gurau tuk melepas ketegangan dimalam yang pekat di tengah hutan. Bagi saya, ini kali kedua harus menempuh perjalanan malam ditengah hutan bersama rombongan pendaki gunung setelah sebelumnya kurang lebih sebelas bulan yang lalu menempuh perjalanan yang sama menuju Lembah Ramma dengan rombongan yang berbeda.

Sampai di Pos 9, saatnya kami harus mendirikan tenda. Di pos 9 bukan hanya rombongan kami satu - satunya yang mendirikan tenda disana. Sudah ada beberapa tenda yang kami temui sejak kami tiba, mungkin mereka berangkat pagi atau mungkin juga berada di pos itu sehari sebelum kami datang.. ^_^. Kami mendirikan 2 buah tenda (darurat) satu untuk wanita dan satu untuk pria, meskipun akhirnya pria harus mengalah memberikan sebagian space di tendanya untuk wanita (terima kasih pria) dan memilih tidur diluar tenda dengan bekal SB (Kepanjangannya Sleeping Bad)#bahasa bugisnya. he he

Sementara Crew cwok masih memperbaiki tenda, crew cewek ada yang menyempatkan diri memasak untuk makan malam rombongan, dan sebagiannya lagi sudah memilih mendengkur dan menghangatkan diri dengan jaket masing - masing dan penutup badan seadanya, dan saya sendiri memilih bangun setelah masakan siap konsumsi dikarenakan badan yang tak berhenti menggigil kedinginan (Alassssaaaan,, malas masak maksudnya.. ha ha).

Berikut beberapa gambar yang berhasil kami abadikan selama di Bulu Saraung. Check it out.. #buuum....bummm

Inilah wajah - wajah Petualang-petualang Muda KMS di Pagi hari

Bedanya Foto Atas ama Bawah apa ayooo... ^___^
Aktivitas dipagi hari warga KMS
Dipagi hari, setelah sarapan seadanya, semua berkemas menuju puncak Bulu Saraung, tanpa membawa tenda dan perbekalan lainnya kecuali air minum dan camera. Saya hanya membawa sebuah kayu hasil kreasi Bapak Ketua KMS yang bertuliskan"KMS PNUP" yang kira - kira berukuran 40cm namun beratnya terasa luar biasa, bukan karena kayu itu yang benar - benar berat, akan tetapi badan yang sudah semakin terasa berat melewati undak -undak bebatuan tempat berpijak ke puncak....#ehmmm :)

Di puncak, kami menemui sebuah pemancar yang menggunakan tenaga surya (Solar Energy). Pemandangan ini bagi saya agak sedikit menghalangi pandangan untuk melihat sekeliling puncak, bagaimana menurut anda?


Kabel yang berserakan di tempat kami akan berpijak
Kepuasan tersendiri saat mampu menaklukkan Puncak Bulusaraung.. ^_^
KMS Crew


Tempat tertinggi di Bulu Saraung.. Puncak Tugu.. ^_^
 
Aseeek.. (maap Narsis) he he

Menyebrang dari Gunung satu ke gunung yang lain.... tapi jangan coba - coba jika angin kencang dan tanpa pegangan:)
Untuk menggapai gunung seberang, kami harus melewati batu raksasa ^_^. Harus berhati - hati dalam hal ini dikarenakan angin kencang sewaktu - waktu akan berhembus, jadi jangan tanyakan kenapa mereka merangkan. ha ha

Puas menikmati udara dan pemandangan, berfoto dan bergaya kami akhirnya memutuskan kembali ke tenda yang berlokasi di pos 9. Perut kelaparan memaksa kami untuk kembali mencari makanan di ransel masing -masing. Mie instan adalah pilihan yang tepat, selain roti seadanya. Kami menikmatinya. Moment yang paling saya suka dimanapun berada adalah saat makan bersama, terlebih dialam terbuka :D

Lihatlah mereka, makan apapun akan menjadi nikmat jika dinikmati bersama
Perjalanan pulang

Rute Pulang. Wajah Kelelahan nampak ^_^
Perjalanan yang sangat melelahkan.. tapi kami menikmatinya.. ^_^







2 komentar:

  1. ternyata puncaknya belum berubah, masih sama dengan puncak-puncak gunung yang ada di sulawesi selatan, hanya tugu batu yang menjadi pertanda bahwa inilah puncak-nya,
    btw-gadis-gadis ayu penumpang mobil, namun ada pria juga rupanya...saya kira wanita semua :)
    foto-fotonya sangat bagus..terutama yang berpose di atas tugu ...jadi rindu untuk mendaki gunung lagi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaa yah.. lupa kalau disitu juga ada non gadis.. ha ha..
      yang diatas tugu sudah pasti harus bagus dong.. mengabadikan kalau saya pernah berada di tempat tertinggi he he#gag mau Kalah

      Hapus

 
TOP