Loading...
Minggu, 06 April 2014

Hujan di awal April dan Rindu yang terlarang

Gemuruh bersahutan,
kilat memenuhi langit
Sekali, dua kali, berkali - kali

Anjing mulai menggonggong, parau
Basahpun menyapa tanah
Merembes, memenuhi lubang-lubang
Tempat bersembunyi para penghuni bawah tanah

Malam ini, diawal April
Sang Hujan pengantar rindupun menyapa
Dingin menusuk, dalam
Ingatan kembali melayang
Pada puzzle - puzzle masa lalu yang getir
Perlahan saling bertautan
Membentuk rangkaian cerita

Hujan selalu saja menghadirkan rasa
Rasa yang padanya aku takluk
Rasa yang akan selamanya tak akan engkau ketahui
Rasa yang akan menghancurkan
......Rindu.....

Masih terdengar suara-suara parau lolongan anjing diluar sana
Hujanpun terus nengerang
Seakan ingin menembus atap tempat aku berteduh
Seakan ingin mengeluarkanku dari persembunyian rasa
Menyeretku dan membiarkanku dikeroyok hujan
Menyentuh kulitku dan kemudian mencabiknya

Gemuruh menggelegar, memekakan telinga
Berteriak angkuh bak penguasa malam
Aku merengkuh kuat pada seonggok kapuk yang ringkih
Mencoba meminta perlindungan

Kalau saja masa lalu yang belum usai kembali menarikku
Kedalam pusara hujan
Membuatku basah, kedinginan dan tercabik
Dan mempersembahkanku pada masa lalu yang belum juga usai
Aku akan tetap menyembunyikannya

Malam yang pekat seakan mengolok
Menyembunyikan cahaya yang tadi sempat berpendar
Aku masih disini
Dengan rindu yang bergejolak namun harus aku simpan jauh didasar sana
Pada tempat yang pengap dan pekat
sepekat malam yang tanpa cahaya bintang dan rembulan.

Ditulis di Balikpapan, dimalam yang basah
#LaRa

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP