Loading...
Selasa, 13 Mei 2014

Pita Kaset Kusut dan Sebuah Pensil

Sumber Foto : JJS
Haaa....hayy...
Okee.. Aku nongol lagi hari ini di Rumah online ini(gag bosen). Daaaan..itu berarti, aku akan berceloteh panjang lebar lagi tentang sesuatu yang menarik. Yes... Hari ini tentang kaset radio manual / walkman  dan sebuah pencil yang mungkin anak cucu sudah tidak akan tahu lagi apa hubungan antara keduanya.

Emang keduanya punya hubungan? Hayoooo...!!!! Kapan Jadiannya mereka? #eh_salahfokus

Berawal dari postingan Foto salah seorang teman di Grup "What's Up", yang akhirnya gambar tersebut begitu menginspirasi aku untuk berceloteh. 

Dulu, Aku memang salah satu  anak paling sering mengoleksi kaset radio di tahun - tahun 2000-an. Koleksi kaset terbanyakku adalah album - album "Cinta Rasul" dan berbagai lagu-lagu Qasidah lainnya.

Selain aku suka lyric lagu-lagu yang banyak mengandung Puja dan Puji ALLAH dan Rasul-Nya, aku sangat suka dengan sulis dan haddad Alwi. Saking fansnya sama sulis dulu, aku bahkan di masa kecil suka meniru cara sulis berpakaian yang identik dengan setelah baju Qasidah lengkap dari kepala sampai kaki.

Aku bahkan akan terkekeh sendiri saat mengingat kejadian memalukan di pasar sentral di Kotaku. Hari itu aku ikut Ibu ke Pasar Sentral untuk menemaninya berbelanja, namun niat awal menemanin justru memunculkan keinginan yang lain. Aku menemukan koleksi kaset "Cinta Rasul" yang berjejer rapi di toko kaset, dan itu adalah sumber petaka. Aku betul - betul tidak mau beranjak sedikitpun dari Toko itu sebelum Ibuku membelikan beberapa koleksi yang sudah aku pilih. Meski ibu sudah merayuku dari yang rayuan paling lembut sampai puluhan kepiting buatan jari Ibuku mencabik - cabik kulit lengan dan pahaku.

Namanya anak kecil, saat kesakitan sudah pasti akan menangis. Aku menangis sekencang-kencangnya yang membuat ibu malu. Dengan sangat terpaksa, ibu membelikan apa yang aku mau. Masih dengan sesegukan, kami kembali ke rumah. Seingatku, itu adalah pertama dan terakhir kalinya di usia 10 tahunan Ibu mengajak Aku menemaninya berbelanja, setelah itu aku paling sering jalan dengan Bapak.

Okee.. Balik lagi ke topik awal. Jadiiii, intinya adalah hubungan antara kaset dengan pensil yah. Dahulu, saat kaset kusut atau rusak, kita akan memutarnya dengan menggunakan pensil dg cara memasukan ujung pensil ke salah satu lubang kaset tape/radio. Itu aja sih... #lho

Intinya sih, pada Zama itu adalah zaman masih manual dimana untuk mendengarkan musik saja masih harus ke toko kaset atau pinjam dari teman demi mendengarkan musik yang diinginkan. Sangat berbeda dengan saat ini, dimana semua sudah serba digital. Mendengarkan musik saja sudah bisa melalui handphone dan untuk mendapatkannya tidak perlu membeli satu persatu Album. Jika punya jaringan internet bisa dengan Download langsung dan jika punya teman yang memiliki koleksi lengkap, bisa hanya dengan Bluetooth, BBM, Wats Up, dan Lainnya. Semua sudah serba praktis.

Balikpapan,.14 May 2014

Lathifah Ratih

3 komentar:

  1. hehe, jadi inget kaset yang diputer2 terus buat dengerin rekaman wawancara sama orang :D entah kasetnya sekarang ada di mana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaaa... kalau kaset tape recorder aku juga punya pas jadi anggota Jurnalis d Kampus.... dan aku masih menyimpannya sampai sekarang dengan rapih ^_^

      Hapus
  2. LaguNya Nike Ardilla masih menjadi andalan, dari yang di kaset radio,Walkman, sampe Handphone 2019..

    BalasHapus

 
TOP