Loading...
Rabu, 19 Oktober 2011

Catatan Rasa syukur

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Haiiiiiiiiiiiiiii sahabat sekalian?? apa kabar hari ini?? Semoga selalu diberi kesehatan yah.... Amiiin

Kali ini saya akan menulis tentang Rasa Syukur. Rasa syukur yang saya maksudkan tidak lain adalah rasa syukur yang sebesar - besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, pencipta langit dan bumi beserta isinya, tak terkecuali manusia. 
Pernahkan kita sekali saja bersyukur atas apa yang Allah telah berikan kepada kita? semua Nikmat yang tidak ternilai harganya. Nikmat yang sangat berlimpah, nikmat kehidupan, nikmat kesehatan, nikmat atas kelengkapan panca indra, rejeki dan banyak lagi.

Nikmat yang berlimpah itu tidaklah semua orang miliki, misalnya nikmat kesehatan, banyak orang di Rumah Sakit sana yang ingin berbebas dari rasa sakit dan penyakit tapi belum juga diberikan, banyak orang di luar sana yang ingin mendapatkan nikmat kelengkapan panca indra tapi tidak pernah diberikan, maka bersyukurlah akan nikmat yang telah diberikan pada kita saat ini.

"Mata itu adalah Jendela Dunia" kata ini memiliki makna bahwa dengan kedua mata yang kita miliki, kita dapat melihat dan menikmati segala bentuk keindahan yang ada di dunia, lantas muncul sebuah pertanyaan, bagaimana dengan mereka yang tidak bisa melihat atau penyandang tuna netra?, apa mereka juga tidak dapat menikmati keindahan dunia??? jawabannya, mungkin memang betul mereka tidak dapat melihat apa yang ada dunia ini, tapi mereka dapat menikmatinya, jawabannya..."melalui hati dan pendengaran mereka".

Hari minggu lalu (16/10/11), alhamdulillah saya diberikan kesempatan oleh Allah untuk mengunjungi saudara - saudara kami di YAPTI (Yayasan Pembinaan Tuna Netra Indonesia) di Makassar. Ini merupakan kunjungan pertama saya. Saya tertarik untuk ikut berkunjung ketempat itu setelah mendapatkan informasi dari teman tentang keberadaan yayasan ini. Dengan membawa sesuatu sekedarnya, disana kami melihat banyak dari saudara - saudara kami penyandang tuna netra yang menjalani pembinaan.

Dari sana saya sadar betul bahwa nikmat panca indra, dalam hal ini kemampuan untuk melihat (mata) yang diberikan oleh Allah itu luar biasa besarnya. Bagaimana tidak, dunia yang indah dan segala isinya tidak dapat dilihat secara real, maka bersyukurlah anda yang bisa melihat.

Meskipun mereka tidak dapat melihat, itu tidak membuat mereka putus asa untuk melanjutkan hidup, bahkan dengan kekurangan yang mereka miliki, mereka diberikan motivasi untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Disana mereka diajarkan banyak hal untuk mengembangkan potensi diri mereka, belajar mengenal angka, mengenal huruf, menulis, mengenali benda, mengaji, menyanyi, menggunakan perangkat elekronik, kerajinan tangan dan banyak lagi.
Mungkin mereka memang terkendala dalam hal penglihatan, tapi mereka dalam hal ilmu pengetahuan tidak ketinggalan. Sudah banyak dari mereka yang bahkan sudah masuk sekolah umum untuk belajar meskipun masih dilakukan pembimbingan sekali - sekali saat ada kendala dan saat ujian. Mereka tidak hanya merambah dunia pendidikan umum tingkat SD, SMP atau SMA, bahkan sudah ada yang masuk ke dunia Universitas, sebut saja UNM (Universitas Negeri Makassar).

Selain belajar menulis dan mengenal angka dan huruf, mereka juga menggunakan perangkat elektronik seperti komputer dan handphone, tentunya dengan panduan suara. Alat elektronik yang mereka gunakan dilengkapi dengan program yang mampu mengeluarkan suara untuk menuntun mereka.

Terus terang saya kagum dengan mereka, bagaimana tidak, saat pertama masuk, kami langsung disambut dengan sapaan yang bersahabat, sementara mereka tidak tahu siapa kami dan darimana kami. 

Kekaguman saya yang kedua, salah satu dari mereka ditunjuk untuk mewakili yayasan untuk menjelaskan secara detail tentang keberadaan yayasan, mulai dari pendiri, tahun berdiri, program, penghargaan, dan banyak hal lain lainnya. Dia menjelaskan tidak dengan bahasa yang biasa, akan tetapi dengan bahasa - bahas yang ilmiah dan membuat siapapun yang mendengarnya akan berkata bahwa dia adalah seorang yang intelektual. 

Kekaguman yang ketiga adalah saat melihat mereka menggunakan alat elektonik. ceritanya begini, sebelum kami pulang, kami sempat meminta contact person salah satu pengurus yayasan. Tapi karena yang bersangkutan tidak menghafal CP dan tidak membawa handphonenya, tiba - tiba salah satu dari mereka (penyandang tuna netra) dengan yakin langsung berkomentar,, "Aku punya nomornya" sambil dikeluarkannya handphonenya dan mulai mencari dengan mengandalkan pendengaran, dari sini aku masih anggap biasa saja, tapi saat dia berkata "saya dapat... aktivkan Bluetoothnya kak..saya kirimkan sekarang" wah...saya langsung heboh sendiri.....apa??? penggunaan bluetooth juga mereka kuasai??? Luar Biasa...
Berikut ini beberapa penghargaan yang telah mereka dapatkan.
Piala


Mereka selalu membuka diri untuk dibantu, baik itu dalam bentuk mareri, tenaga, ataupun ilmu dan keahlian. Saat ini mereka masih kekurangan tenaga dalam hal ini. Jika ada yang berminat untuk membantu atau menjadi sukarela alamatnya bisa dilihat pada foto nomor 1.

"Nikmat yang Allah berikan begitu berlimpah, maka pandai - pandailah bersyukur atas nikmat yang telah diberikan sekecil apapun nikmat itu. Keterbatasan fisik yang kita miliki bukan menjadi alasan untuk  berputus asa dan berhenti berusaha, karena dibalik keterbatasan yang kita miliki terdapat kelebihan yan luar biasa"

Makassar, 20 Oktober 2011

Lathifah Ratih

16 komentar:

  1. Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah.. :D

    BalasHapus
  2. @mimin : he he..IyyaLah....Betul itu... :D

    BalasHapus
  3. subhanalloh...emang Alloh ambil satu nikmat dari mereka, tapi sebagai gantinya diberikan nikmat yang berlipat ganda bagi mereka yang mau sabar dan bersyukur...

    semoga kawan2 difable kita ga jadi warga kelas dua lagi, apalagi sekarang undang2 bagi hak penyandang cacat sudah di ratifikasi

    BalasHapus
  4. Ibu saya guru SLB dan sejak kecil saya ikut "sekolah" di SLB tersebut, mereka sama dengan kita, yang membedakan mereka adalah cara pandang kita terhadap mereka...

    BalasHapus
  5. @kang Todi : insya Allah... bersyukur.... ^_^

    BalasHapus
  6. "Maka nikmat mana lagi yang kamu dustakan?"...^^

    BalasHapus
  7. Subhanallah... artikel'a keren..
    Mari kita bersyukur.. ^^

    makasih reminder'a Ratih... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah...
      Sama - sama teh bonit. sesama saling mengingatkan.. :D

      Hapus
  8. fabiayyi alaairobbikumaa tukadzzibaan ^^

    BalasHapus
  9. Assalamualaikum.
    Mba, bisa di share nda, mba kemarin bawa apa saja ke sana (selain mungkin makan bersma), mohon infonya. Teman2 mau kesana, bingung mau kasih apa. Ini buat patokan aj
    dari kunjungan mba kemarin hehe. Indahnya berbagi :) makasih

    muhammadazur@yahoo.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wasslm. Maaf baru balas yah @Azura : kesana kami cuma bawa beberp jenis makanan instan, sedikit dana dan berbagi cerita dengan beberapa dari mereka :)

      Hapus

 
TOP